Ibu Rusih namanya, biasa dipanggil bu Rus saja, ia membuka warung nasi di salah satu sudut Setiabudi. Penampilan yang sederhana ternyata Bu Rus menyimpan cerita hidup yang luar biasa kaya, diantaranya beliau adalah salah satu generasi penghuni hutan Setiabudi. Ya, bu Rus dan beberapa para penghuni lainnya dulunya tinggal di rumah-rumah petak disana, bahkan sedikit berkebun untuk memenuhi kebutuhan hidup dan warung nasinya. Dahulu kala, Setiabudi masih berupa kawasan perkampungan yang masih dihiasi beberapa peternakan, pasar dan ada danau yang dikelilingi pohon-pohon yang rimbun. Ya walaupun sadar itu bukan haknya, tapi hidup tidak memberinya banyak pilihan.
KEMBALI KE ARTIKEL