Lunpia tentu identik dengan kota Semarang, sesungguhnya makanan ini hadir dari perpaduan cinta pedagang keturunan tionghoa bernama Tjoa Thay Joe dengan penjual makanan lokal bernama Mbak Wasih pada abad ke-19 di Semarang. Tidak banyak yang tahu makanan yang begitu melegenda berawal dari cinta yang sederhana, kini menjadi simbol cita rasa. Semarang jelas tidak sebesar saudaranya sesama ibukota yaitu Jakarta, Bandung atau Surabaya, bahkan jumlah penduduknya masih lebih kecil daripada kota Bekasi, hehe tapi Semarang selalu punya cinta dalam kesederhanaan. Seperti Lunpia, yang sejak dulu sampai sekarang selalu gitu-gitu aja, sederhana, namun makin mahal harganya, hehe.
KEMBALI KE ARTIKEL