Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Penipu yang Tertipu

2 April 2014   22:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:10 73 0
Kepribadian yang dimiliki seseorang layaknya sebuah karya seni yang dipotret oleh seorang maestro kehidupan. Kemudian dicetak dalam bentuk nyata jiwa dan sikap yang mampu dilihat, dinikmati dan dinilai oleh orang lain sesuai dengan sudut pandangnya masing-masing.

Banyak orang yang hanya melihat selintas, lalu mengambil sebuah kesimpulan dari potret yang dilihat, dan menjustifikasi bahwa itulah gambaran sebenarnya tentang orang tersebut. Padahal dia hanyalah melihat dan mengamati selintas foto tersebut, tapi langsung menyatakan bahwa dirinya pasti BENAR dalam menilai bahwa itulah sifat, sikap dan kepribadian yang sebenarnya tentang orang itu. Lalu untuk mendukung penilaian yang sudah dilakukannya, dia mulai berceloteh kesana kemari bahwa itu adalah MATA. Padahal, andaikan dia adalah seorang pengamat sejati dari sebuah karya seni sang maestro kehidupan. dia akan menyadari bahwa yang selintas terlihat olehnya sebagai MATA, sebenarnya bukanlah seperti yang terlihat. Dia sudah dikelabui sudut pengambilan gambar yang berhasil diciptakan sang maestro kehidupan untuk sekedar membuat seseorang mau sedikit BERDIAM DIRI dan menjadi PENGAMAT yang ADIL dan NETRAL dalam memandang suatu hal......tanpa terlibat OPINI DIRI dan PENGAMBILAN KESIMPULAN hanya berdasarkan pengamatan sekilas dan berdasarkan sudut pandang diri sendiri.

Ya itulah gambaran masing-masing orang dalam menghadapi sebuah realita sosok lainnya yang dia hadapi. Jadi maukah kita menjadi sosok yang terus menerus bertahan dengan kebodohan dini dalam memandang sebuah realita gambaran sikap seseorang berdasarkan standar penilaian pribadi juga sudut pandang diri sendiri yang pada akhirnya menipu dengan langsung menyatakan bahwa itu adalah MATA, padahal pada kenyataan itu bukanlah MATA?Jadilah PENGAMAT yang teliti berdasarkan sudut pandang netral, maka kita akan mampu melihat KENYATAAN SEBENARNYA dari sifat dan kepribadian seseorang, bahwa itu bukan MATA, tapi...............?

Silahkan nilai sendiri

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun