Mohon tunggu...
KOMENTAR
Edukasi

ASI Lancar, Ibu Bahagia

7 Februari 2014   15:43 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:04 24 0
Ibu yang baru melahirkan seringkali mengalami stress pascamelahirkan yang menyebabkan ASI tidak dapat keluar dengan lancar. Sayangnya, kebanyakan justru tidak siap dengan keadaan seperti ini. Proses kehamilan yang panjang, sulitnya proses melahirkan, perubahan tubuh, dan keadaan setelah menjadi ibu, cukup menjadi beban berat secara psikologis.

Padahal, ASI merupakan satu-satunya makanan untuk bayi. Dalam ASI terdapat berbagai nutrisi yang sangat penting dan dibutuhkan oleh bayi. Jika ASI lancar, bayi pun akan mendapat nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuhnya.

Banyak ibu bertanya-tanya, bagaimana agar ASI lancar dan banyak. Sejatinya, produksi ASI dipengaruhi oleh dua hormon, yakni hormon Prolaktin dan hormon Oksitosin. Prolaktin merupakan hormon yang bertugas memproduksi ASI. Ingat PROlaktin, ingat PROduksi ASI. Sedangkan hormon Oksitosin adalah hormon cinta, hormon kasih sayang, yang berperan besar dalam proses mengalir atau keluarnya ASI yang telah diproduksi. Jadi, ASI lancar adalah tugasnya Oksitosin.

Pertanyaan selanjutnya, bagaimana agar kinerja hormon Prolaktin dan hormon oksitosin ini optimal demi ASI lancar yang diinginkan para ibu?

Hormon prolaktin dapat distimulasi antara lain dengan hisapan langsung sang bayi. Ya, benar, menyusui bayi secara langsung adalah cara yang paling efektif untuk merangsang produksi ASI. Lantas bagaimana saat bayi sedang tidak disusui? Jika tidak disusui, ibu dapat memerah ASI kemudian menyimpannya. Kabar baiknya mulai menabung ASI dalam dua minggu pertama setelah melahirkan, juga dapat menentukan banyak atau sedikitnya produksi ASI ibu selanjutnya. Karena di masa awal setelah melahirkan merupakan masa lactogenesis dimana payudara masih membaca kebutuhan ASI si kecil. Jadi jika tidak sedang disusui langsung, jangan ragu lagi untuk segera memerah ASI. Satu lagi, bangun dan menyusui di malam hari juga menstimulasi kinerja homon Prolaktin. Karena hormon yang berperan dalam memproduksi ASI ini memang aktif bekerja khususnya di malam hari.

Begitu plasenta terlepas dari dinding rahim, kadar hormon Prolaktin dalam tubuh meningkat, produksi ASI pun mulai menyesuaikan kebutuhan. Prinsip produksi ASI yaitu SUPPLY = DEMAND. Jadi jika mau produksi asi lancar dan banyak, mau supply produksi banyak, maka perbanyaklah demand nya. Caranya? Disusui langsung dan diperah.

Bagaimana dengan Oksitosin? Hormon oksitosin ini bekerja optimal ketika ibu dalam keadaan nyaman, rileks, tenang, bahagia, merasa dicintai, merasa diperhatikan, kasih sayang yang tulus kepada bayinya, dan perasaan-perasaan positif lainnya. Jadi cara paling penting dalam mengoptimalkan kerja Oksitosin adalah dengan cara, menjadi ibu yang senantiasa berpikiran positif dan selalu bahagia. Jika ibu bahagia, asi lancar adalah suatu keniscayaan.

Apa yang terjadi jika salah satu hormon tidak bekerja dengan baik karena berbagai macam sebab? Mari simak beberapa contoh kasus nyata berikut.

Jika segera setelah lahir tidak dilakukan IMD (Inisiasi Menyusu Dini) minimal selama 1 jam, tidak diikuti dengan rawat gabung ibu dan bayi, ditambah lagi pemberian cairan prelaktal lain kepada bayi, ibu serta bayi dipisah di ruang berbeda dan tidak bisa menyusui sesuka bayi, maka akibatnya rangsang hisapan langsung bayi pada payudara, tidak dilakukan di awal kehidupan bayi. Artinya, hormon prolaktin tidak dirangsang, hal ini mengakibatkan produksi asi menjadi tidak optimal karena tidak dirangsang oleh hisapan bayi di awal kehidupannya. Jika seperti ini bagaimana dengan oksitosin? Tentu saja ibu baru melahirkan akan lebih stress saat dipisah dengan bayi. Apalagi jika sebenarnya ibu dan bayi dalam keadaan sehat dan stabil, dan sebenarnya memang tidak perlu dipisah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun