Kita berada di tempat yang sama
Bahkan kita beradu pandang
Aku terpesona saat itu, melihatmu berbicara dengan lembut, juga mendengar tawamu
Tapi, kamu seolah tak melihatku
Dan senyumku mengiringi tatapan sebelah matamu itu
2012
Pertemuan singkat pagi itu tanpa sengaja
Kamu melihatku sekilas, seperti melihat pohon yang memang sudah ada di situ sejak lama, dan itu tidak aneh bagimu
Di mataku, kamu seperti burung gereja yang hinggap di dahan cemara yang tinggi
Terlalu tinggi untuk ditangkap, dan terlalu cepatnya kamu terbang untuk dikejar
Kamu seolah tidak melihatku, tidak peduli padaku walaupun aku berada tepat di sampingmu
Atau jangan-jangan aku ini tak kasat mata bagimu?
2013
Hei, kita bertemu lagi
Di tempat yang sama, di waktu yang sama, dan lagi-lagi tanpa sengaja
Bahkan saat itu kita hanya berjarak beberapa jengkal
Aku tahu kamu menatapku
Mungkin kamu mulai menyadari kalau aku ini nyata
Tapi tetap saja tak ada sepatah katapun keluar dari mulut kita
Hanya ada senyum yang selalu ingin kulihat sejak pertemuan pertama itu
Januari 2014
Lagi-lagi pertemuan tanpa sengaja
Aku tahu kamu cukup kaget melihatku saat itu, begitupun denganku
Tapi aku masih tak berani menyapamu
Aku takut salah, atau mungkin dianggap lancang
Februari 2014
Hari ini aku masih tetap tak tahu kamu di mana
Aku mencarimu, tapi tetap saja aku tidak pernah menemukanmu
Aku datang ke tempat dimana aku sering melihatmu, tapi kamu tidak ada
Aku tak tahu harus mencarimu di mana lagi
Mungkin sudah saatnya aku berhenti berusaha menemukanmu
Atau mungkin aku harus menunggu sampai pertemuan-pertemuan tanpa sengaja itu terulang lagi
Mungkin burung gereja memang sudah seharusnya terbang bebas tanpa dicari, tanpa dikejar.
Yogyakarta, 26 Februari 2014
-For the pilot I used to know-