Satu hal, saya bukan pegawai asuransi atau terkait dengan pihak asuransi manapun. Hanya saja saya ingin membagikan dalam bentuk tulisan seberapa penting sebetulnya asuransi dalam aspek kehidupan kita. Saya sendiri adalah pengguna asuransi, meskipun asuransi tersebut ditanggung oleh perusahaan tempat saya bekerja sebelumnya.
Ada banyak aspek dalam kehidupan yang sebetulnya telah dimasuki oleh asuransi, yang mana asuransi bertindak sebagai pihak yang membantu.
Beberapa contohnya akan saya coba saya kupas, dari mata seorang awam tentunya.
Dari aspek kesehatan sendiri, saya pribadi telah merasakan manfaat dari asuransi kesehatan, di mana saya tidak perlu teramat pusing apabila ada yang tidak beres dengan kesehatan saya, dengan mengikuti asuransi, saya bisa datang ke rumah sakit manapun untuk berobat, dengan cara pembayaran tunai atau pun menggunakan kartu asuransi yang saya punya (apabila saya melakukan pembayaran secara tunai, maka saya akan melakukan klaim/reimburstment kepada pihak asuransi, untuk kemudian pihak asuransi mengkreditkan dana pengobatan saya ke rekening tabungan saya), prosesnya sendiri cukup cepat. Kebetulan sebelumnya saya adalah pengguna asuransi Allianz (dari pihak perusahaan), yang mana pengcoveran saya adalah 100% apabila rawat jalan. Sehingga saya tak pernah mengeluarkan sepeser uang pun untuk setiap kedatangan saya ke rumah sakit.
Siapa yang bisa menebak kapan kita akan sakit? Maka saya sangat merasakan manfaat asuransi kesehatan milik Allianz yang saya punya ini, saat ini saya sendiri sedang tak terikat dengan asuransi manapun, dan berkeinginan untuk mendapatkan asuransi kesehatan dari Allianz seperti yang saya punya terdahulu, mengingat betapa pentingnya kesehatan saya, dan bagaimana kemudahan yang saya dapat dengannya.
Dari aspek kerugian, untuk yang memiliki aset apapun, sudahkah asetnya diasuransikan? Pasti semua setuju jika aset sudah seharusnya diasuransikan, mengingat hal yang tidak diinginkan bisa terjadi kapan saja pada aset tersebut, meskipun sebisa mungkin kita menghindari kemungkinan itu.
Sebagai contoh, apabila kita memiliki aset melalui jalur kredit, sudah pasti pihak pemberi kredit mensyaratkan agar aset kita tersebut diasuransikan, saya sendiri ialah mantan pegawai bank di bagian kredit, sehingga saya bisa bicara seperti itu. Bagaimana pihak bank tidak ingin ada debiturnya yang membeli aset melalui bank tanpa asetnya dicover oleh pihak asuransi. Mengingat risiko yang bisa saja terjadi, sangat wajar apabila pihak bank menginginkan setiap aset yang mereka biayai dicover oleh pihak asuransi.
Dari aspek investasi/tabungan pendidikan/anak, sudah banyak produk-produk asuransi yang menawarkan produk asuransi kesehatan digabungkan dengan investasi dengan perhitungan yang jelas, ataupun asuransi pendidikan untuk anak kelak. Sebetulnya produk ini ditawarkan juga oleh bank-bank yang ada di Indonesia, tapi sudah taukah jika semua produk semacam ini selalu ada pihak asuransi di belakangnya? Bahkan pihak bank pun menggandeng asuransi untuk mengeluarkan produk seperti ini, saya sendiri memilih untuk langsung menghampiri kantor asuransi untuk mengikuti produk semacam ini, logika saya ialah, akan lebih menguntungkan bagi saya untuk mengikuti produk dari pihak pertama dibandingkan lewat pihak ketiga.
Lalu bagaimana dengan preminya sendiri, banyak yang mengeluhkan premi dari asuransi terlalu mahal. Kita urut perlahan, premi akan terbentuk setelah kita memilih UP (Uang Pertanggungan).
Tak terkecuali untuk produk asuransi+investasi, sebab di sini biasanya premi disebut menabung, di mana jumlah yang akan premi akan juga tergantung kepada UP kesehatan kita, yang kemudian jumlah premi yang kita inginkan tersebut akan dibagi menjadi dua, sekian persen akan dimasukan ke dalam premi asuransinya sendiri, dan sekian persen akan dimasukkan ke dalam investasi kita.
Jadi sebetulnya jumlah premi yang harus dibayar bulanan/tahunan bisa kita atur sendiri, yang mana seharusnya tidak lagi menjadi mahal, selama jumlah premi yang harus dibayar sudah kita perhitungkan agar tidak mengganggu keperluan wajib lainnya.
Kalau asuransi kesehatan murni tidak digunakan? Rugi dong, saya tidak menyanggah hal ini, namun sekadar saran, dalam asuransi kesehatan terdapat plan-plan yang disediakan, pilih saja asuransi kesehatan yang sekiranya bermanfaat, walaupun menurut saya semua produk tersebut bermanfaat, tapi kita tetap harus memilah mana produk yang paling cocok dengan kita. Meskipun konsultan akan menyarankan produk yang paling cocok bagi kita, namun kita yang paling tau terhadap tubuh kita sendiri. Juga pilih asuransi yang memiliki rekanan rumah sakit paling banyak, sehingga kita tak perlu melakukan pembayaran terlebih dahulu kemudian melakukan reimburstment, cukup dengan menunjukan kartu saja dan membayar sekian persen yang tidak ditanggung pihak asuransi (kembali pada plan apa yang dipilih di awal).
Bagaimana dengan asuransi kerugian? Apa tidak rugi kalau aset tidak terjadi apa-apa? Begini, anggap saja premi itu sebagai bentuk perlindungan jika terjadi sesuatu pada aset kita, percayalah, uang premi yang dikeluarkan tidak akan lebih besar dibandingkan uang yang kita keluarkan untuk memperbaiki aset jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan. Sedia payung sebelum hujan.
Perlu berapa lama kita memiliki asuransi? Hal ini kembali pada diri kita sendiri, perlu perlindungan berapa lama atas tubuh/kesehatan/aset kita. Lagi-lagi, pihak asuransi hanya bisa menyarankan atau memberi masukan, namun semua tergantung kepada kita sendiri.
Terakhir, berbagi pengalaman pribadi saya, untuk asuransi kesehatan murni ataupun yang ditambah dengan investasi, asuransi jiwa, jangan pernah menjawab tidak jujur atas pertanyaan kesehatan yang diberikan. Sebab itu jadi bahan pertimbangan dasar asuransi dalam memberikan perlindungan pada kita. Dan patut diingat, asuransi akan selalu melakukan checking terhadap setiap klaim yang masuk, mereka punya izin dan jaringan untuk mengecek catatan medis kita. Maka jawablah dengan jujur pada kolom pertanyaan kesehatan, jangan takut apabila kita memiliki riwayat penyakit berat sebelumnya. Biasanya apabila asuransi bisa menyediakan pertanggungan, maka pihak asuransi akan menyarankan untuk medical check up terlebih dahulu, sebelum mereka memberi keputusan apakah akan tetap diberikan pertanggungan atau tidak (medical check up juga biasanya dilakukan pada usia-usia tertentu).
Jadi, masih menganggap asuransi tidak penting? Sebab asuransi penting, bagi saya pribadi.
Demikian, semoga tulisan saya bisa membantu pengetahuan kita terhadap asuransi, dan tak lagi memandang sebelah mata terhadap asuransi.