Pada 06 Juli 2024, Kompas memuat artikel berjudul Non-Muslim di Perguruan Tinggi Timteng, ditulis oleh Sumanto Al Qurtuby. Penulis secara gamblang menguraikan bagaimana pendidikan di Arab Saudi yang nota bene berlatar belakang Islam, tetapi memberi ruang yang luas bagi pihak siapapun yang punya integritas dan kapabilitas keilmuan untuk menduduki jabatan struktural di jenjang pendidikan paling dasar sampai perguruan tinngi. Pangeran Abdulaziz bin Salman al-Saud, putra Raja Salman yang menjadi Menteri Energi sekaligus ketua King Fahd University of Petroleum and Minerals mengatakan bahwa mengundang siapa saja dari agama dan etnis mana saja di dunia ini, bahkan Yahudi sekalipun, untuk ikut mengabdi di kampus baik sebagai pengajar maupun peneliti. Sungguh luar biasa pernyataan tersebut karena membuktikan secara nyata bahwa dunia akademik bisa membedakan antara keyakinan atau etnis individu dengan kontribusi yang bisa diberikan oleh individu demi kemajuan pengetahuan di Arab Saudi.
KEMBALI KE ARTIKEL