Udara senja merambat perlahan, senyap menyusup ke kedai kopi tua di ujung pasar. Rembang remang lampu minyak menerangi wajah Gus Arya, lelaki tua kurus dengan guratan pengalaman terpatri di kulitnya. Jemarinya mendekatkan nyala api lilin ke pipa cangklong tua, mengisap candu dengan khidmat, asapnya memilin ke langit-langit seperti doa yang diucapkan dalam bisik.
KEMBALI KE ARTIKEL