Namun apa yang terjadi setelah acara penyambutan yang begitu meriah, dia malah ketakutan dan mengeluh ke SANG PENCIPTAnya, agar kalo boleh dia dibebaskan untuk memilih menjadi pemimpin untuk membebaskan bangsanya dari jajahan (karena CINTA) , tetapi dia setia ke SANG PENCIPTA (karena CINTA) untuk melakukan apapun yang dikehendaki SANG PENCIPTA. Ternyata yang dikehendaki SANG PENCIPTA dia harus mengecewakan sebagaian pengikutnya untuk menjadi petujuk bagi sesamanya bahwa ada yang lebih penting dari sekedar jadi pemimpin duniawi yang sesaat yaitu KESEMPURNAAN dalam persatuan kekal dengan SANG PENCIPTA.
Kita sering mengeluh ke SANG PENCIPTA dengan segala cara agar kehendakku dikabulkan, tetapi kita sering tak sadar bahwa kita adalah ciptaan yang seharusnya setia melaksanakan amanat SANG PENCIPTA.
Semoga kita semakin menyadari tujuan kehidupan menuju SEMPURNA