Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Ketika Rasa Itu Datang

3 November 2024   12:06 Diperbarui: 3 November 2024   12:06 37 0
ah, rasa itu datang lagi
menyergap hatiku tiba-tiba
napasku sesak seketika
masuk ke dalam pori-pori
membuat tulangku semakin ngilu

Kenapa engkau datang lagi
lewat mimpi di tengah malam
datang tiba-tiba seperti hantu

Bahagia?
Pasti,

saat canda tawamu membuatku tersipu
Ketika kebaikanmu membuatku terpana
Keluguanmu membuatku mengernyitkan dahi
dan saat perhatianmu membuatku luluh

Tapi,
Itu hanya sekejab

Ku tak ingin merasakan lagi
Karena hanya akan berakhir pedih
Lebih pedih dari yang dahulu

Ku tak ingin terkoyak lagi
Ku tak mau hatiku membiru lagi
Ku tak mau sakit lagi

Bukan

Kau tak pernah menyakitiku
Hatimu yang halus tak kan tega beralih ke lain hati
Atau membuatku meneteskan air mata

Sekat diantara kita tak bisa ku lewati
Pun juga ku tak berani menerjangnya
Jurang yang dalam tak mampu ku lompati

Begitupun kau
Hanya diam mematung
Menekuri nasib
Tanpa bisa berbuat apa-apa

Betapapun dalamnya perasaan
Membuncahnya kebahagiaan saat bersama
Berserinya dunia saat hanya ada Kau dan Aku

Tapi

Suratan takdir tak bisa di rubah

Saat kuterobos kabut itu
Akan banyak yang terluka
Bahkan hatiku sendiri

Lebih baik aku diam
Kau diam
Dan lupakan

Meski di hati banyak tanya

Kenapa harus bertemu
Kenapa harus kamu
Kenapa harus aku
Kenapa rasa ini

dan

Kenapa ada beda?

Sudah, sudah

Tak perlu kau menggugat langit
Kita cuma wayang
Hanya dalang yang berhak memainkan peran kita
Mencabut dari batang pisang
Memainkannya di udara
kemudian menancapkannya lagi

Cinta

Pulanglah
Balik kanan adalah cara  terbaik
Seiring waktu rasa itu akan hilang
terkikis hujan
terbawa angin

Percayalah
Kau masih bisa hidup tanpaku
Akupun masih bisa melanjutkan tawa tanpamu
Tapi  ku takkan bisa hidup jika meninggalkanNYA

Saat kau rindu aku
LIhatlah birunya langit
Ketika rindumemburu
Rasakanlah desir angin di pipimu
Disana ada aku

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun