menyergap hatiku tiba-tiba
napasku sesak seketika
masuk ke dalam pori-pori
membuat tulangku semakin ngilu
Kenapa engkau datang lagi
lewat mimpi di tengah malam
datang tiba-tiba seperti hantu
Bahagia?
Pasti,
saat canda tawamu membuatku tersipu
Ketika kebaikanmu membuatku terpana
Keluguanmu membuatku mengernyitkan dahi
dan saat perhatianmu membuatku luluh
Tapi,
Itu hanya sekejab
Ku tak ingin merasakan lagi
Karena hanya akan berakhir pedih
Lebih pedih dari yang dahulu
Ku tak ingin terkoyak lagi
Ku tak mau hatiku membiru lagi
Ku tak mau sakit lagi
Bukan
Kau tak pernah menyakitiku
Hatimu yang halus tak kan tega beralih ke lain hati
Atau membuatku meneteskan air mata
Sekat diantara kita tak bisa ku lewati
Pun juga ku tak berani menerjangnya
Jurang yang dalam tak mampu ku lompati
Begitupun kau
Hanya diam mematung
Menekuri nasib
Tanpa bisa berbuat apa-apa
Betapapun dalamnya perasaan
Membuncahnya kebahagiaan saat bersama
Berserinya dunia saat hanya ada Kau dan Aku
Tapi
Suratan takdir tak bisa di rubah
Saat kuterobos kabut itu
Akan banyak yang terluka
Bahkan hatiku sendiri
Lebih baik aku diam
Kau diam
Dan lupakan
Meski di hati banyak tanya
Kenapa harus bertemu
Kenapa harus kamu
Kenapa harus aku
Kenapa rasa ini
dan
Kenapa ada beda?
Sudah, sudah
Tak perlu kau menggugat langit
Kita cuma wayang
Hanya dalang yang berhak memainkan peran kita
Mencabut dari batang pisang
Memainkannya di udara
kemudian menancapkannya lagi
Cinta
Pulanglah
Balik kanan adalah cara  terbaik
Seiring waktu rasa itu akan hilang
terkikis hujan
terbawa angin
Percayalah
Kau masih bisa hidup tanpaku
Akupun masih bisa melanjutkan tawa tanpamu
Tapi  ku takkan bisa hidup jika meninggalkanNYA
Saat kau rindu aku
LIhatlah birunya langit
Ketika rindumemburu
Rasakanlah desir angin di pipimu
Disana ada aku