Sebaliknya agan agan yang masih pada nyangkul, nyekul, wiraswasta atau yang nasibnya belom beruntung kebanyakan cenderung milih JOKOHOK (tapi, pasti ada juga yang milih foke lho!), karena ga terbebani finansial buat setoran balik modal. Mereka ini, termasuk ane (:malu) rata2 idealis dan berharap adanya perubahan untuk hidup yang lebih adil, aman dan sentaosa bagi seluruh rakyat Indonesia...:iloveindonesia
Di Indonesia berapa banyak PNS di banding kelompok yang idealis ? so pasti banyakan kelompok yang idealis :). Kelompok ini, menurut ane yang potensial memilih dan memenangkan JOKOHOK. Tentu saja tidak menutup kemungkinan PNS juga ada yang memilih JOKOHOK.
Semoga saja, kelompok yang idealis ini notabene masyarakat kebanyakan, kalau suatu saat berhasil punya kedudukan di pemerintahan atau minimal jadi PNS, jangan lupa diri yang akhirnya terpengaruh nafsu kemaruk dan korup demi harta dan kedudukan. Begitu juga yang berhasil jadi wiuraswatawan, tetaplah jadi pengusaha yang baik, yang tidak kongkalikong dg pejabat demi keuntungan pribadi. Seperti yg kita lihat sekarang, aktifis2 reformis jaman orba yang dulu idealis jadi pada berubah korup setelah mereka menang apalagi punya kedudukan. Pasti taulah agan2 sekalian, siapa mereka2 itu sekarang (ini juga ga semua lho, tentu saja)...:ngakak
Sekarang sejarah berulang, rakyat menggugat demokrasi dikembalikan lagi ketangannya, karena sudah jengah dengan kelakuan orang2 parpol yang digadang2 kemarin bakal mengusung dan memperjuangkan kepentingan rakyat dari rezim orba. Harga harga melambung tinggi sprti tiada kendali, biaya pendidikan negri hampir sama mahalnya dengan sekolah swasta. Yang kaya keliatannya semakin kaya yang miskin semakin miskin karena korupsi semakin merajalela . Setiap hari kasus demi kasus korupsi menjadi headline diberbagai media, keberhasilan pemerintah nyaris tenggelam oleh berbagai kasus korupsinya yang terbongkar silih berganti, seolah tak habis-habis. Tambah sialnya, hampir setiap kasus yang terendus banyak yang tidak tuntas pengusutannya. Masyarakat lama lama semakin muak. Seperti keluar dari sarang harimau, masuk ke kolam buaya. Bahkan pernah ane dengar, "mendingan jaman Suharto", miiiiiiiris... :(
Keberhasilan JOKOHOK dalam memerintah di masing-masing daerahnya menjadi seperti oase di tengah kegersangan, bahkan sikap dan perilaku kedua kandidat ini dianggap aneh dan langka, karena jarangnya peminpin daerah yang seperti mereka, terutama dari sikap hidupnya yang merakyat dan sederhana, bahkan belakangan dituduh beberapa fihak, terutama rivalnya hanya pencitraan belaka. Padahal Rekam jejak kinerja mereka sudah banyak diliput berbagai media sudah cukup lama, bertahun tahun!. Menurut ane itu bukan pencitraan, tapi rekam jejak kinerja merekalah yang telah menorehkan citra poisitif dan kekaguman sekaligus harapan masyarakat, termasuk warga Jakarta ketika mereka ternyata dicalonkan untuk menjadi gubernurnya.
Akhirnya, terbentuklah koalisi seperti saat ini parpol vs rakyat, karena tak satupun partai lain yang 'berani' gabung dengan kandidat pasangan ini. Apapun alasan dan penyebabnya agan-agan sekalian, para pembaca pasti udah tahu ?:cystg
Sekalipun sebenernya JOKOHOK diusung partai juga, tapi saat ini kelihatannya sih ... rakyat lebih memilih sosok/figur, bukan partai PDI atau Gerindranya. Semoga kedua partai yang mengusungnya ini benar2 hanya sebagai kendaraan dua kandidat ini saja, untuk memperjuangkan kembalinya demokrasi ketangan rakyat . Untuk Jakarta Baru dan Indonesia Bangkit. :iloveindonesia