Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerita Pemilih Pilihan

Gol Bunuh Diri Anies-Sandi di Injury Time dan Bahaya di Balik Narasi Tak Mungkin Kalah!

16 April 2017   14:45 Diperbarui: 17 April 2017   04:00 9387 41
Diberitakan Tribunnews.com, PWNU DKI melalui Wakil Sekretarisnya, Husny Mubarok Amir, bersikap tegas mengatakan, “Bagi kami warga NU, pengusiran H.Djarot dari dalam masjid itu contoh bentuk kejahatan politisasi masjid yang selama ini selalu kita tolak. Itu bagian dari radikalisme agama. Sebagai muslim, Djarot punya hak yang sama untuk sholat, berdzikir, mengaji atau ibadah lainnya. Mengusir orang adalah bentuk intimidasi fisik yang harus bersama-sama kita kecam dan kita lawan.” Sikap pemimpin umat ini mewakili nurani masyarakat yang mencintai kesantunan dan tatakrama. Padahal, PWNU baru saja menyatakan dukungan kepada Anies-Sa di Pilkada putaran kedua. Tentu saja, warga nahdiyin di DKI sedikit banyak dapat terpengaruh kasus ini. Entah kebetulan atau sebagai dampak kasus, pada keesokan harinya para buruh di DKI mendeklarasikan dukungan ke Ahok-Djarot. Bertambahnya dukungan di paslon 2 berbareng dengan kemungkinan berkurangnya dukungan di paslon 3 berpotensi menyumbang bagi perbedaan pengumpulan suara yang oleh sejumlah survei disebut berbeda sangat tipis.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun