Sementara, 100-an meter dari “kantor jelek” itu, di Pos Perbatasan Timor Leste (TLS), telah tersedia ruang pemeriksaan yang luas dan nyaman, ber-AC, serta tersedia fasilitas X-ray. Dari penampakan fisik kantor saja sudah membuat malu sebagai warga Indonesia. Belum lagi fasilitas pelayanannya. Bayangkan negara TLS yang baru seumur jagung, yang dulunya “hanya sebuah provinsi terkebelakang bagian dari Indonesia,” dengan penduduk hanya satu jutaan, tiba-tiba nampak “begitu megah berwibawa,” dibanding Indonesia.
KEMBALI KE ARTIKEL