Menurut kepala dusun, Bapak Supriyono, terdapat setidaknya 200-an KK yang secara religius menganut empat agama yang berbeda, yaitu Islam, Kristen, Katolik, dan Buddha. Karena itu, terdapat masjid Abu Bakr As-Siddiq, vihara Thekelen, juga gereja Protestan dan Katolik. Pun ada sekolah Kristen Karmel, dan TK Wira Putra. Salah satu faktor yang membuat dusun ini unik dan terkenal adalah sikap toleransi penduduknya dalam kehidupan keagamaan. Bila umat salah satu agama membutuhkan bantuan, apakah dalam bentuk materiil atau tenaga, warga agama lainnya memberi bantuan dan ikut bergotong royong. Maka, tidak heran kalau dusun ini kerap dikunjungi dan menjadi semacam destinasi
live in untuk pembelajaran toleransi, pluralisme, dan kehidupan pedesaan yang natural.
KEMBALI KE ARTIKEL