Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

[Cerpen] Nenek Saini

12 Juli 2016   21:16 Diperbarui: 15 Agustus 2016   18:01 303 1
Kulangkahkan kaki perlahan ke luar dari rumah Nenek Saini. Perban putih membalut leher bagian kananku. Senyum sinis terlukis di wajahku. Rasa terbebas dari keinginan, bukan keinginan, tapi kebutuhan dasar yang kuimpikan sejak aku berusia sepuluh tahun akhirnya terpenuhi setelah menunggu tujuh tahun lamanya. Penasaran itu menguap ke langit jingga petang itu. Aku menemukan sekeping diriku yang hilang.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun