Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Remuk

21 Juni 2013   19:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:38 88 0
Bagaimana kita melaju di tengah badai
Nahkoda ragu menatap lepas pantai
Seakan seluruh rasa tampak menjadi lunglai
Diantara kubangan lumpur yang menyimpan bangkai
Disana kumpulan camar terbang menuju utara
Melepas gundah mencari makna dibalik lara
Kehidupan bergolak dan seluruh kata menjadi mantera
Saat keluh diantara nada tak kunjung menggapai sejahtera

Badai tengah berbicara melalui samudera yang bergolak
Nahkoda masih larut dalam keraguan saat darah menggelegak
Sementara desis dan tangis arus bawah yang terdesak
Disambung tawa Serigala yang tengah tergelak ...

Bahtera kita semakin remuk

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun