Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora Pilihan

Sisi Lain dan Refleksi Hari Kebangkitan Nasional

10 Mei 2014   01:36 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:40 346 0

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Pramoedya Ananta Toer

[caption id="attachment_323179" align="aligncenter" width="318" caption="Sosok Tirto Adhi Soerjo dan koran terbitannya yang melegenda, Medan Prijaji. Foto: agusvandermayu.blogspot.com"][/caption]

Perdebatan mengenai latar belakang sejarah ditetapkannya 20 Mei 1908 sebagai penanda kebangkitan nasional tentu menarik untuk disimak. Berbagai informasi tersebut dapat dengan luas kita akses di media internet dengan berbagai pandangan yang tentu saja tidak mengikuti pola sejarah mainstream yang dibangun oleh rezim. Meski demikian informasi yang berkaitan dengan sejarah ini mestinya dikaji dan ditelusuri lebih jauh. Bagaimanapun kebiasaan buruk bangsa ini yang kerap melupakan sejarah dan merayakan meriah seremoni sebagai sebuah pengawal ingatan pantas untuk digantikan dengan metode ilmiah yang berbasis pada nilai historis dan cara yang jauh lebih edukatif.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun