Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Kaligrafi Doa Bapa Kami

13 Desember 2014   08:41 Diperbarui: 4 April 2017   18:16 36516 0

Bagi sebagian orang, melihat gambar tersebut akan merasakan keanehan dan perasaan janggal. Atau sebagian lain seperti merasakan adanya ancaman terhadap salah satu bagian identitasnya. Bagi yang memahaminya, ada pula menyambutnya sebagai sebuah ajakan tuk meresapi pesan dari kaligrafi tersebut.

Kaligrafi arab dengan tulisan “Abana” di bagian tengahnya yang biasanya marak di Jogja tersebut merupakan kaligrafi doa BAPA KAMI dalam versi arab. Ketika kaligrafi tersebut muncul di beberapa atribut seperti kaos dan souvenir, ada berbagai reaksi yang muncul. Banyak pula yang tidak paham sehingga beragam pula reaksinya.

Bagi yang merasa KRISTEN dan tidak tahu arti tulisan ini, reaksinya langsung panas dan merasa tersinggung karena dikira sedang promosi agama ISLAM.

Bagi yang merasa ISLAM tapi tidak bisa bahasa arab, reaksinya barangkali merasa takjub dan menduga ini berkaitan dengan ISLAM. Bagi yang merasa ISLAM dan tahu artinya barangkali akan mengatakan ini penyesatan dan propaganda.

Sesuai dengan permintaan dari penanggap tulisan ini, saya tambahkan lafaz maupun arti dari kaligrafi Doa Bapa Kami tersebut:

… Abānā

ابانا الذي في السموات Abānā alladhī fī s-samāwāti ليتقدس اسمك li-yataqaddasi ’smuka ليات ملكوتك li-ya’ti malakūtuka لتكن مشيئتك li-takun mashī`atuka كما في السماء كذلك على الارض kamā fī s-samā`i, kadhālika ´alā l-ardi خبزنا كفافنا اعطنا اليوم khubzanā kafāfanā a´tinā l-yawma واغفر لنا ذنوبنا wa-ghfir lanā dhunūbanā كما نغفر نحن ايضا للمذنبين الينا kamā naghfiru nahnu aydan li-l-mudhnibīna ilaynā ولا تدخلنا في تجربة wa-lā tudkhilnā fī tajribatin لكن نجنا من الشرير lākin najjinā mina sh-shirrīri. آمين āmīn.

Dalam versi bahasa Indonesia doa tersebut dapat dipahami sebagai berikut:

Bapa Kami

BAPA kami: yang ada di-surga :

dimuliakanlah nama-Mu ;

datanglah: kerajaan-Mu;

jadilah kehendak-Mu diatas bumi: seperti di dalam surga,

berilah kami rezeki pada hari ini.

dan Ampunilah kesalahan kami,

seperti kami pun mengampuni orang yang bersalah kepada kami ;

dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,

tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Amin.

Sama seperti keyakinan beberapa tafsir soal superioritas bahasa Arab, pada masanya umat Kristen pun oleh kebijakan gereja menggunakan bahasa Latin yang dinilai lebih pantas dan agung untuk dijadikan sebagai bahasa dalam ritus keagamaannya. Hal ini juga dilakukan demi menjaga penyelewengan makna dari pesan-pesan kitab suci (sebagaimana pandangan sebagian kaum muslim saat ini).

Mengenai hal ini Paus Pius XII, pemimpin tertinggi Gereja Katolik yang bertahta sejak tanggal 2 Maret 1939 hingga 9 Oktober 1958 sebagai paus ke-260, pernah mengungkapkan pandangannya sebagai berikut:

“Penggunaan bahasa Latin mengakibatkan kedua hal ini sekaligus: tanda yang jelas akan kesatuan dan penjaga yang efektif melawan menyimpangan dari doktrin yang benar.” (Mediator Dei)

Berikut doa Bapa Kami dalam bahasa latin tersebut:

PATER NOSTER (Oratio Dominica)

Pater noster, qui es in caelis, sanctificetur nomen tuum; Adveniat regnum tuum; fiat voluntas tua, sicut in caelo et in terra. Panem nostrum quotidianum da nobis hodie, et dimitte nobis debita nostra, sicut et nos dimittimus debitoribus nostris. Et ne nos inducas in tentationem, sed libera nos a malo. Amen

Demikianlah dalam perkembangan kekristenan khususnya Gereja Katolik mulai menggunakan cara pandang baru terhadap hal tersebut. Perkembangan tersebut tidak muncul dengan begitu mudah namun juga disertai kontroversi maupun konsekuensi.  Khusus hal ini sila mencari literatur yang banyak tersedia di jejaring internet.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun