Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humor

Menahan Kentut

28 Mei 2011   17:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:06 440 0

Cerita ini sebenarnya sudah sering diceritakan di kampung saya dengan menggunakan bahasa BANJAR (bahasa Kalimantan Selatan). Cerita ini sengaja saya tulis untuk berbagi dalam versi Bahasa Indonesianya ( campur dikit pake bahasa Gaul ).

Alkisah ada sepasang suami istri yang bernama Udin dan Galuh ( Galuh biasanya digunakan orang tua di Kal-Sel untuk panggilan anak perempuan kesayangan ), pasangan ini baru saja menikah dan sedang menjalani masa bulan madu. Seminggu setelah mereka menikah si Udin ingin memberikan sebuah surprise kepada Galuh istrinya.

Minggu pagi setelah sarapan si Udin tiba-tiba mengatakan sesuatu kepada istrinya.

Sayang, ada sesuatu yang ingin kuberikan padamu. Kamu mau ga nerimanya?”, kata Udin.

“ Sesuatu apa sayangku, kalau itu pemberian kamu ya jelas aku mau”, jawab Galuh sambil tersipu malu.

“Tapi sebelumnya mata kamu harus ditutup dulu ya, gimana mau ?”, kata Udin lagi.

“ hhmmmm, gimana ya. Ya udah deh, emang apaan sih mas?”, tanya Galuh .

“ Udah, ntar juga kamu tau. Pokoknya sekarang mata kamu ditutup dulu dengan kain ini”, jawab Udin sambil mengikatkan kain di kepala Galuh untuk menutupi matanya.

“ga lama kan Mas?”, tanya Galuh lagi.

“ Iya sayang, tapi kita harus pergi ke sebuah tempat dulu untuk melihat sesuatu yang aku maksud”, jawab Udin.

“ Waah, apaan sih? Jangan bikin aku penasaran deh”, tanya Galuh yang semakin penasaran.

“ Udaah, pokoknya kamu ikutin aja apa kata aku”, jawab udin sambil menggandeng istrinya keluar rumah dan masuk ke dalam Mobil.

Si Udin dan istrinya Galuh pun pergi menggunakan mobil pribadi ke sebuah komplek perumahan mewah, ternyata si Udin mau memberikan sebuah Rumah Mewah yang lengkap beserta isinya kepada Istrinya. Namun Udin sengaja tidak memberitahukan terlebih dahulu agar berkesan dan SURPRISE. Jarak dari rumah mereka ke perumahan mewah tersebut cukup jauh yang memakan waktu 2 jam perjalan. Di perjalan Galuh selalu bertanya kepada Udin.

“ Sebenarnya kita mau kemana sih mas, kok lama sih?”, tanya Galuh.

“ Sabar sayang, bentar lagi juga sampai”, Jawab Udin.

“ Aah, mas paling bisa deh bikin aku penasaran”, kata Galuh.

“ Hehee, ini kita sudah mau sampai”, jawab Udin.

Setelah 2 jam perjalanan menggunakan mobil, akhirnya mereka pun tiba di tempat tujuan. Udin langsung memarkirkan mobilnya di halaman depan rumah. Udin menggandeng Galuh yang matanya masih tertutup masuk ke dalam rumah. Ketika sudah masuk ke dalam rumah, Udin dan istrinya duduk di Sofa. Istrinya masih belum mengetahui apa yang sebenarnya Udin berikan. Ketika beberapa menit duduk ternyata Galuh ingin Flatus (buang angin), karena dia malu ketahuan suaminya maka dia mencari alasan agar suaminya menjauh dulu.

“Mas, kita di mana sih?”, tanya Galuh sambil menahan kentutnya.

“ Di sebuah rumah”, jawab Udin singkat.

“ Mas, aku haus nih, bisa ngambilkan aku air minum ga?”, kata Galuh berharap agar suaminya menjauh dari dia.

“ Iya sayang, tunggu sebentar ya”, jawab Udin dan dia pun pergi ke dapur untuk mengambilkan air minum.

Sementara Udin pergi ke dapur, Galuh yang sudah tak tahan lagi akhirnya mengeluarkan anginya dengan bunyi yang cukup keras dan berirama. “ Put, put, puuuuuuttttttttttt”. @#$@#@#$*&%. Kemudian Udin kembali dengan membawakan air minum untuknya.

“ Sayang, ini dia air minum kamu”, kata udin sambil mengasihkan gelas ke tangan Galuh.

“ Ouh iya, makasih ya sayang”, jawab Galuh.

Tiba-tiba Galuh ingin buang angin lagi, diapun mencari alasan lain agar Udin kembali menjauh sebentar.

“ Mas, air minumnya kok ga ada rasanya, ini air putih ya? Aku kan maunya yang manis”, kata Galuh berusaha beralasan agar suaminya membikinkan air minum lagi.

“ Ouh, maaf sayang. Aku ga tau, ya udah sekarang aku ganti ya air minumnya”, jawab udin.

Udin pun pergi ke dapur lagi untuk membuatkan air Sirup untuk istrinya, sama seperti sebelumnya si Galuh kembali buang angin karena sudah tak tahan lagi. “puuttt, putt, ppppuuuuuuuutttttt”. Galuh mulai lega setelah mengeluarkan gasnya. Setelah selesai membuat air minum udin kembali lagi kepada istrinya.

“ Sayang, ini air minumnya. Mudah-mudahan kamu suka”, kata Udin sambil memberikan air minum kepada istrinya.

“ Iya mas, sekali lagi makasih ya”, jawab istrinya.

Lagi-lagi si Galuh ingin membuang angin, dia sendiripun bingung. Padahal dia tidak ada makan yang aneh-aneh. Karena bingung mencari alasan yang lain, Galuh pun pura-pura tak sengaja menumpahkan air minumnya. Sehingga rok yang dia pakai basah, Udin yang saat itu panik pergi ke dapur lagi untuk mencari kain lap.

“ Sayang, tunggu sebentar ya aku ambilkan kain lap”, kata Udin dan bergegas mencari kain lap ke dapur.

“ Iya Mas”, jawab Galuh.

Sekali lagi Galuh mengeluarkan anginnya. Kali ini dengan bunyi yang lebih keras. “ Prooootttt,, pruuuutt,, prroooooorrrtttttttttt”. Galuh kembali merasa lega setelah semuanya keluar dan dia berpikir suaminya tidak tahu. Memang sebenarnya si Udin tidak mengetahui hal itu. Udin yang ke dapurakhirnya kembali lagi dengan membawa kain lap.

“ Mas, maafin aku ya. Karena aku kamu jadi repot sendiri”, kata Galuh mencoba minta maaf.

“ Iya ga apa-apa sayang”, jawab Udin.

“ Mas, sebenarnya kamu mau memberikan apa sih. Kok sampai sekarang mata aku belum boleh dibuka?”, tanya Galuh.

“ Kamu udah ga sabar ya, ya udah sekarang mata kamu boleh dibuka”, jawab Udin.

Galuh yang tidak sabar ingin tahu apa yang ingin diberikan suaminya langsung membuka kain penutup matanya. Ketika dia membuka matanya, betapa kagetnya Galuh. Ternyata yang ada di Rumah itu tidak hanya dia dan Udin suaminya, tetapi di sana juga ada orang tua dan mertuanya dia (Udin memang sengaja tidak memberitahu sebelumnya). Wajah Galuhpun langsung memerah karena malu.

“ Bu, Ibu sejak kapan ada di sini”, tanya Galuh kepada Ibunya dengan wajah yang sangat malu.

Ibunya pun menjawab, “sejak kamu pertama kali kentut”.

Udin yang mendengar itu hanya diam karena bingung. Tiba-tiba serentak orang tua dan mertua Udin tertawa. Hahahahaaaahahahaaaaaaaaa.......

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun