Novel Ronggeng Dukuh Paruk merupakan karya Ahmad Tohari yang diterbitkan pada tahun 1982. Novel ini bercerita tentang kisah cinta antara Srintil, seorang penari ronggeng, dan Rasus, teman sejak kecil Srintil yang berprofesi sebagai tentara. Dukuh Paruk merupakan latar yang diangkat dari novel Ronggeng Dukuh Paruk yang dirundung kemiskinan, kelaparan, dan kebodohan. Novel ini penuh dengan gejolak politik yang mengangkat latar waktu pada tahun 1960-an. Pada penerbitan pertama, novel ini terdiri atas tiga buku (trilogi), yaitu Catatan Buat Emak, Lintang Kemukus Dini Hari, dan Jantera Bianglala. Novel ini telah diadaptasi ke dalam film Darah dan Mahkota Ronggeng pada tahun 1983 dan Sang Penari pada tahun 2011. Dalam Ronggeng Dukuh Paruk terdapat beberapa tradisi Jawa yang dilakukan oleh ronggeng, salah satunya adalah tradisi bukak-klambu yang sangat bertentangan dengan nilai-nilai islam.
KEMBALI KE ARTIKEL