Yang ada di hadapanku kini, semak belukar penuh dengan onak dan duri, butuh mata, energi dan kehati-hatian yang lebih. Agar langkahku yang terseok ini tak terhenti oleh luka tertusuk duri ataupun terjerembab untuk yang kesekian kalinya.
Perjalananku kini kuartikan sebagai rekreasi spiritual. Aku ingin nikmati ayat-ayat kauniyah Nya lalu mensyukuri penciptaanku di alam ini. Aku ingin di sisa waktu ini sanggup menjadi manusia dengan pencapaian sukma yang indah, agar kelak menjadi bekal menghadapNya tatkala dipanggil kembali pulang ke RumahNya.
Sebagai manusia aku sangat menyadari bahwa aku jauh dari kesempurnaan, namun setidaknya dalam kenangan atasku nanti ada sesuatu yang indah diceritakan kerabat, handai taulan, sahabat dan teman-teman. Aku juga inginkan mereka mempunya kenangan baik tentangku.
Dan di detik-detik perjalanan ini, aku mengucap banyak syukur. Betapa selama ini, aku selalu mendapat anugerah terindah entah itu pendamping hidup, anak, saudara atau sahabat-sahabat terbaik. Mereka kaya akan dedoa untukku, hingga hidupku senantiasa berwarna pelangi.
Terima kasih atas jalinan hidup bersama kalian, sampai jumpa pada kehidupan abadi kelak.