Petuah dari guru tersebut terkadang masih sering melintas di benak. Dan di era sekarang ini, petuah itu agaknya perlu ditekankan lagi pada generasi penerus bangsa. Sebab rasa memiliki sepertinya telah meluntur di jiwa sebagian besar anak negeri dan telah kehilangan nilai dan maknanya.
Saat ini, "rasa memiliki negeri" sepertinya sudah beralih maknanya. Terbukti para petinggi dan kroni-kroninya merasa memiliki negeri dengan cara mengeruk "kekayaan negeri" dengan se-enak hati. Korupsi meraja-lela di instansi pemerintah, bahkan di jajaran wakil rakyat. Dan "rasa memiliki" seperti yang pernah di nasehatkan guru-guru sekolah dulu kini hanya tinggal nasehat yang kehilangan makna.
Miris, petuah yang sangat mulia itu kini telah berganti makna. Dan akan menjadi percuma tatkala generasi penerus dicekoki "rasa memiliki negeri" tapi petinggi-petingginya memberikan contoh yang tak layak dilihat apalagi ditiru. Negara ini telah kehilangan modal awal perjuangan dari generasi penerusnya.
salam trenyuh
Temanggung, 31 1 14