Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story Artikel Utama

Grebeg Suro Malawapati: Nyekar Makam Angling Dharma

27 November 2012   02:18 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:37 6113 12

Semula tak banyak yang tahu bahwa di Desa Sroyo,Kelurahan Bojonegoro,Kecamatan Kedu Temanggung. setiap satu tahun sekali ada upacara Sesaji Petilasan. Upacara adat yang jatuh pada tanggal 12 suro (menurut penanggalan Jawa) ini awalnya hanyalah sekedar upacara nyekar atau nyadran tahunan penduduk setempat di salah satu makam yang di yakini sebagai makam raja Angling Dharma. Sedangkan Angling Dharma sendiri adalah Seorang Raja besar yang pernah memimpin kerajaan Malawapati.

Sebelumnya upacara Sesaji Petilasan ini dilakukan oleh penduduk dengan cara sederhana saja,yaitu dengan cara membersihkan makam lalu berdoa bersama. Namun sejak tahun 2007 acara Sesaji Petilasan ini di warnai dengan acara kirab hasil bumi penduduk setempat.

Tanggal 12 Suro (26 November 2012-almanak Masehi) tahun ini, kirab dengan nama Grebeg Suro Malwapati pun di gelar, dan acara di pusatkan di depan Makam Paseban Agung Malawapati. Gunungan hasil bumi milik penduduk di kirab dari halaman balai desa berkeliling desa dan berakhir di depan makam. Turut juga di kirab yaitu peralatan gamelan yaitu gong pusaka yang sudah berusia lanjut.

Acar Grebeg di mulai pada jam 11:00 WIB dengan doa bersama di mushola yang bersebelahan dengan Makam Paseban Agung Malawapati tempat Raja Angling Dharma di makamkan.

Setibanya di depan makam, gunungan di kumpulkan lalu salah seorang sesepuh memulai ritual doa. Setelah itu gunungan hasil bumi itu di bagikan pada warga yang ingin ngalap berkah, atau meminta berkah dari Allah dengan saling berebut tumpengan.

Usai acara Ngalap Berkah, Grebeg di lanjutkan dengan penyatunan untu anak yatim piatu yang berada di desa tersebut. Sekitar dua puluhan anak yatim piatu mendapatkan santunan dari kepala desa dan panitia Grebeg.

Rangkaian acara Grebeg Suro Malawapati akhirnya di tutup dengan pagelaran wayang kulit yang kali ini mengambil cerita Semar Mbangun Kahyangan oleh dalang Legowo dari grup Wayang Kulit Kedu. Pagelaran ini berlangsung semalam suntuk.

Kini warga  Desa Bojonegoro-Kedu boleh berlega hati karena mereka meyakini dengan menggelar acara Grebeg Suro sebagai persembahan kepada Raja Angling Dharma ini berkah dari Yang Maha Kuasa akan senantiasa mengalir pada mereka. Seperti tahun-tahun sebelumnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun