Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Kisah yang Tak Tuntas (Tragedi Semanggi)

13 Mei 2014   07:00 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:34 203 6
sahabatku
juangmu sekarat oleh penguasa bermuka arogan
pekikanmu parau tatkala gas air mata melewati rongga mulutmu
kepalan tanganmu luruh di antara bedilbedil seragam doreng (atau gelap?-entah)
dan lihatlah...
raga temantemanmu
teronggok
mati...
menggelimpang bagai tak punya harga diri
dan ibuibu bapakbapak dari temanmu
menangis
meluka
tersayat
tatkala buah hatinya raib
tak berjejak
tak berpesan
kemanakah mereka?
tak seorangpun tahu
tak seorangpun sanggup membuka cerita


....


selain tanya pada Tuhan
jawaban kebenaran mungkin hanya pada anjing pelacak termahir
enduskan pada darah yang tercecer di sepanjang jalanan semanggi itu
dan jejak hilang temantemanmu kan terkuak
mimpi?
yah ini mungkin mimpi
karena anjinganjing pelacak itu telah dibungkam pula dengan tulangtulang termahal hyper market


ckckckck...
bahkan anjing pun di suap?


sahabatku
kini kenang akan kisah temantemanmu
menjadi kenangan tragedi di antara banyak tragedi negeri
yang kemudian menjadi tanya
bagi anak cucu kita
siapa?
siapa dalang pentas tragedi semangi ini
siapa patut kita minta pertanggung jawabnya
dan yang utama
di mana kini temantemanmu berada?
rasanya tak mungkin aku mendoa terburuk
meski itu sudah menjadi kelumrahan
tatkala penguasa menunjukan kuasanya
sahabatku
bagimu, mei adalah air mata
yang selalu menggenang bersama kisah yang tak tuntas
dan tak kan pernah tuntas....


*puri, 12 5 14


KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun