Viralnya sebuah video pembacokan yang dilakukan oleh salah satu siswa Madrasah Aliyah di kecamatan Kebonagung, Demak, kembali memperlihatkan bagaimana pendidikan kita belum steril dari tindakan kekerasan. Peristiwa itu pastinya bukan yang pertama. Bahkan dalam beberapa bulan ini media sosial dibanjiri dengan berbagai aksi kekerasan di lingkungan sekolah, entah itu dilakukan oleh siswa maupun guru. Kembali pada kasus pembacokan guru yang dilakukan oleh siswanya, motif pembacokan adalah siswa tidak terima kalau dirinya tidak dapat mengikuti Ujian Tengah Semester (UTS) karena tidak mengumpulkan tugas akhir dan mendapatkan nilai yang kurang memuaskan.
KEMBALI KE ARTIKEL