Dulu kita dekat. Sangat dekat. Berangkat sekolah sama-sama. Pulang sekolah juga sama-sama. Bahkan saling mengenal dekat keluarga masing-masing. Dia adalah orang pertama yang membuat saya merasakan arti sahabat. Saya menangis jika dia menangis, begitu pun sebaliknya. Hanya dengan bertatapan mata, kita saling mengerti maksud masing-masing. Mungkin itulah yang dinamakan telepati. Hingga suatu hari ….
KEMBALI KE ARTIKEL