Gayanya yang apa adanya dan terkadang nyeleneh, menghibur pengikutnya dan ratusan ribu rakyat Indonesia. Belakangan, akunnya makin ramai karena aksi ajaibnya menerima tantangan mendapat saweran dari selebriti atau influencer tanah air.
Nominalnya juga nggak tanggung-tanggung. Sampai ratusan juta dan dikirimkan langsung ke rekening milik keponakannya di Indonesia. Sikap rendah hati Corla ini pun menuai banyak pujian. Banyal yang mengatakan, bunda Corla ini tulus dan nggak mata duitan.
Nah dari ketenarannya itu, banyak akun-akun centang biru alias artis tanah air yang disebut pansos dengan mengaku kenal dekat sama Bunda Corla. Lewat siaran langsungnya, si Corla ini nggak jarang membela.
Katanya, dia nggak peduli kalau ada yang mau pansos. Kalau memang itu membawa rejeki si tukang pansos, ya gak masalah. Asalkan jelas dan nggak memanfaatkan namanya untuk hal tak benar. Misalnya pansos dengan cara menjelek-jelekkan. Keren.
Sepertinya itu juga yang baru-baru ini lagi dirasakan oleh Ganjar Pranowo. Tak ada angin tak ada hujan, Ganjar disentil oleh anggota dewan yang terhormat. Katanya, Ganjar sering tak ikut rapat paripurna.
Cuplikan interupsi dari anggota dewan fraksi Partai Kebangkitan Bangsa itu juga sudah diunggah oleh akun Tiktok partai yang diketuai Muhaimin Iskandar. Katanya, karena Ganjar sering mangkir paripurna menyebabkan pembahasan RKPD Jateng untuk 2023 pun tak kunjung ditandatangani.
Kalau diusut dari pemberitaan, Ganjar tak ikut paripurna karena mendampingi Menpora Zainudin Amali untuk menutup acar festival Pelajar Nusantara di Kota Solo. Setelah itu, dia roadshow melihat industri porang di Sukoharjo.
Sebenarnya nggak melenceng amat dari tugasnya sebagai kepala daerah kan. Ganjar kunjungan ke daerah yang dia dengar ada industri porang yang berhasil mengolah porang jadi bermacam olahan turunan. Pas dengan isu krisis pangan yang mengancam dunia.
Apalagi kalau menurut Sekda Jateng yang mewakili Ganjar di paripurna hari itu, sang gubernur selalu mengikuti update dari tiap paripurna. Ganjar juga tak pernah absen di paripurna yang memang mengharuskan dirinya hadir langsung.
Malah yang lucu, mundurnya penandatanganan RKPD itu justru karena Ganjar ingin agar di dalam rancangan tersebut, isinya yang juga terkait dengan anggaran bisa berpihak pada rakyat. Anggota dewan yang mengkritik Ganjar, malah membuka aibnya sendiri.
Di berita detikcom, anggota dewan bernama Benny itu mengaku tak tahu yang menjadi ihwal Ganjar tak kunjung meneken RKPD. Usut punya usut, karena Ganjar melihat banyak pos anggaran yang menumpuk dan mestinya bisa dimaksimalkan untuk rakyat.
Kan sebenarnya malah baik. Ganjar tidak asal teken dan memperhatikan betul pos-pos anggaran dan bagaimana memaksimalkannya untuk rakyat. Bayangin aja, puluhan miliar masa khusus untuk membiayai perjalanan dinas anggota dewan? Malah ada ratusan miliar dana aspirasi dewan yang menumpuk di saru kabupaten saja.
Sementara itu bisa dikurangi dan dialihkan untuk penanganan kemiskinan di daerah-daerah yang masih kategori merah. Bukan main... Segitu telitinya Ganjar mendedah RKPD, justru membuktikan kalau kader banteng itu berupaya memberikan rancangan yang lebih pro rakyat. Gitu kan seharusnya diketahui oleh bapak anggota dewan yang terhormat sebelum interupsi.
Saya malah curiga, itu cuma sedikit upaya mendiskreditkan kinerja Ganjar. Karena Ganjar saat ini jadi sorotan sebab digadang-gadang sebagai Capres terkuat. Atau malah lagi pansos ya? Karena PKB juga lagi butuh banyak perhatian supaya Ketua Umumnya juga bisa kena spotlight-nya Ganjar yang terang benderang. Kalau iya, mbok ya dengan cara yang lebih elegan. Seperti kata Bunda Corla, mau pansos terserah tapi jangan jelek-jelekin dong. Hehehe