Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Surat Sains Berperangko Teknologi (4/6)

7 Juni 2013   11:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:24 71 1

Menjelang penutupan, Sore hari itu ada ramah tamah antar peserta yang digunakan untuk memperkuat lagi silaturrahmi antar saintis dan teknokrat Indonesia guna memajukan sains dan Teknologi Indonesia di kancah Internasional. Karena dalam teori psikologi pendidikan modern, peran emosioanl yang baik maka akan mempengaruhi proses pemikiran yang baik pula.

Akhirnya Acara Forum Saintis  dan Teknokrat Nasional (FSTN) tersebut ditutup oleh perwakilan dari Departemen Riset dan Teknologi yang sebelumnya dijadwalkan adalah bapak MENRISTEK, namun dikarenakan beliau juga ada rapat kabinet terbatas dengan presiden, maka beliau hanya mewakilkan kehadirannya.

Setelah penutupan di sore hari, malam harinya masing-masing tim melakukan koordinasi awal untuk melaksanakan tugas dari Forum Saintis  dan Teknokrat Nasional (FSTN) yang diberi jatah waktu 6 bulan. Di Tim A pertemuan perdana ini dimulai dengan saling mengenal dahulu antar tim agar terjalin kekuatan emosional yang lebih baik, setelah itu adanya pemilihan koordinator tim. Dengan pemilihan dari tim sendiri  dipilihlah pak Ginanjar sebagai koordinator tim, sedang Toha sebagai sekretarisnya, untuk keuangan tim diserahkan pada Latifatul Amalia yang adalah seorang peneliti muda dari LIPI. Tim A mulai membuat rencana hingga jadwal trial atau percobaan hasil tim. Dalam hal ini tim ini memilih kota malang sebagai bahan untuk percobaan pengembangan wifi ini.

Pada suasana di Tim B hampir sama, pertama kali dimulai dengan perkenalan sekaligus sedikit gurauan yang sebagian dari Syahrul untuk menghangatkan semangat dan kekeluargaan antar anggota tim. Setelah itu ada proses pemilihan, yang terpilih tentunya sudah bisa ditebak yakni pak  Rosyid Abdullah yang murapakan pakar dalam hal pengembangan tugas ini, sekretarisnya adalah anaknya sendiri yakni Nurul Hasanah yang merupakan ketua umum Lembaga Riset Kota Bandung, serta keuangan tim diserahkan pada Syahrul. Lalu setelah itu pak Rosyid Abdullah memimpin koordinasi tersebut dengan perencanaan pembuatan proyek tim dengan pembagian kerja di masing-masing sektor kerja serta jadwal percobaannya. Untuk Tim B berinisiatif memilih pulau bawean sebagai tempat percobaan hasil produk mereka, mereka juga berinisiatif untuk mengganti semua sepeda motor yang ada di pulau bawean dengan produk mereka untuk beberapa pekan sosialisasi percobaan mereka.

Waktu terus berajut… percobaan demi percobaan terus dilakukan dengan tahap perencanaan yang dibuat masing-masing tim. Hingga bulan ke-6 setelah Forum Saintis  dan Teknokrat Nasional (FSTN) itu akhirnya datang juga.

Pada Bulan ini, Tim B telah menghasilkan produknya dengan percobaan mandiri 1 baterai di motor tersebut akan tahan dalam 2500 km. Dengan bantuan dana dari Pemerintah dan berbagai pihak yang lainnya akan diproduksi motor tersebut sekitar 400 motor yang akan menggantikan sementara 400 motor yang dimiliki masyarakat bawean. Di sana juga diterapkan aturan keras untuk setiap masyarakat menukarkan sementara sepeda motor yang dimilikinya dengan produk motor hasil dari produksi Tim B ini; bukan hanya menukar produk sepeda motor, namun juga disediakan sarana pengecasan baterai motor tersebut. Pengisiannya pun cukup cepat yakni paling lama 2 menit sudah terisi penuh.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun