Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Hati-hati Bereaksi di Social Media

27 Mei 2013   14:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:57 410 8

Tak lama ini ada seorang pemuda yang melakukan Bunuh diri dengan menabrakkan diri ke Kereta Api hingga berita menyeruak kematiannya karena tekanan hingga Bully di Social Media. Peristiwa ini sempat jadi Pembicaraan di twitter yang kemudian diberitakan di detik hingga kaskus.

Rasa kurang suka yang berlebihan terkadang membuat orang kurang berfikir dengan baik sebelum menyikapi sesuatu, berkembangnya Social Media membuat banyak orang mudah mendapatkan berita dari yang benar hingga yang asal-asalan atau Hoax. Tak jarang pula ada berita yang ternyata menyulut kebencian khalayak ramai terhadap seseorang.

Sadar ber-Social Media

Social Media seakan menjadi magnet setiap orang untuk bersosialisasi, namun efek yang lain terkadang sebagian penggunanya masih kurang memahami kalau Social Media merupakan tempat Publik yang jadinya setiap orang bisa mengetahui apa yang kita sebarkan melalui Social Media, meskipun ada yang melakukan privasi untuk sebarkan konten hanya untuk teman yang dikenalnya saja namun tak menutup kemungkinan teman yang dikenalnya ini bisa jadi menyebarkannya.

Hal ini seperti seorang pengacara yang menyebarkan konten tweet menjurus teguran menjadikan banyak tafsir hingga ada yang menganggap sebagai penghinaan terhadap Ras tertentu di negeri ini. Meski Pengacara ini telah meminta maaf secara terbuka, namun ingatan pengguna Social Media mungkin masih ada.

Kita mungkin tahu beberapa akun Social Media yang kurang jelas siapa pemilik sebenarnya, saat akun ini menyebarkan konten yang menyentuh rasa emosi kita maka kadang belum kita berfikir panjang kebenarannya langsung saja dilakukan penyebaran. Berita yang seolah-olah dibuat benar namun belum ada di media Mainstream membuat kita menjadi relawan untuk menyebarkan.

Banyak hal yang perlu diperhatikan dalam menyebarkan dan menanggapi konten dari akun Social Media yang kurang jelas ini, terlebih akun ini tidak berani menunjukkan pelaku akun sebanarnya yang bisa jadi akun Social media yang kurang jelas hanya sebagai alat untuk penyulut opini yang kurang baik ditunggapi oleh orang lain yang mencari keuntungan tersendiri.

Media Mainstream juga harus Hati-hati?

Media Minstream yang mempunyai jaringan di Media Cetak, Televisi hingga media Online seayaknya berhati-hati pula dalam melakukan penyebaran Berita. Seperti kita ketahui, hampir setiap Media Mainsteram di negeri ini memiliki akun Social Media yang mana akun ini dimaksudkan untuk ikut berpartisipasi dalam gemerlapnya jaman dan tentu juga memperluas jaringan penyebaran konten beritanya. Semakin banyak yang menyebarkan dengan rujukan Media tersebut maka akan semakin tinggi tingkat keterbacaan Berita hingga menjadikan media mainstream unggulan masyarakat dan pemasang iklan.

Jika media bisa dengan mudah melakukan Klarifikasi terhadap sebuah berita yang telah diberitakan, namun saat berita yang belum benar kejelasannya menjadi konsumsi Publik bisa menjadikan orang yang diberitakan itu mendapat tekanan Publik yang cukup tinggi. Masyarakat negeri ini yang ber-Sosial Media melakukan Tekanan emosional padanya juga seakan melupakan ciri Khas Bangsa ini dengan keramahan dan kesantunannya.

Sebagai manusia yang mempunyai agama dan juga hidup di negara yang masyarakatnya menjunjung nilai Agama dan Budaya bermasyarakat dalam Bhinneka Tunggal Ika selayaknya kita cukup bisa Santun dalam menanggapi berita, Social Media yang menjadi alat untuk melakukan sosialisasi diri selayaknya pula dijadikan alat untuk menjadikan negeri ini lebih baik bukan hanya pada berita yang belum jelas kebenarannya yang menjadikan kita sebagai Masyarakat lupa akan semangat Persatuan Indonesia.  [SH]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun