Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

Masa Mahasiswa, Masa Awal Mengenal Korupsi?

28 Februari 2013   00:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   17:35 1546 9

Masa Muda memang masa dimana ada semangat yang menggebu untuk berusaha, namun di sisi lain juga masa ini akan menjadi kurang berguna jika dipakai untuk aktivitas yang kurang bermanfa’at dalam perjalanan hidup kita.

Korupsi menjadi hal yang cukup popular saat ini dan layaknya sudah sering kita mendengar berita tentang hal ini mulai dari yang kecil hingga yang nilainya besar. Pembelajalan korupsi memang sudah dimulai dari masa pemebelajaran anak-anak, namun masa yang bias dibilang kontribusi pengenalan akan korupsi dan sistem politik adalah masa Mahasiswa.

Kenapa mahasiswa?

Pernah atau mungkin seringkah anda mendengar bahwa banyak sekali demontrasi tentang hukum dan korupsi yang dilakukan Mahasiwa? Ya, hampir bisa dipastikan sebagian dari kita menggunakan masa muda saat jadi Mahasiwa dengan aktivitas ini. Karena di masa ini kita akan lebih banyak mengenal golongan atau grup Mahasiswa dengan berbagai doktrinnya yang bias juga disebut OKP (Organisasi Kemasyarakatan Pemuda).

Saat Mahasiswa sebagian kita mungkin akan mengenal namanya BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) yang kadang juga disandingkan dengan MPM (Majelis Pertimbangan Mahasiswa), kalau tentang nama mungkin setiap Perguruan Tinggi ada yang berbeda namun juga sama. Mahasiswa juga punya Presiden dalam Badan Eksekutif Mahasiswa ini, seolah –olah seperti Politik Negara maka sistem Politik di kampus ini juga menggunakan proses dalam memilih Presiden atau wakil Mahasiswa di MPM serta Himpunan Mahasiswa dalam tataran Jurusan yang umunya disebut HMJ atau Hima.

Proses Politik kampus dalam memilih wakil mereka di BEM, MPM atau HMJ/Hima inilah terkadang ada proses transaksi korupsi yang jadi pembelajaran bagi sebagian Mahasiswa. Proses Pemilihan terkadang berbeda tiap perguruan Tinggi, sebagian meniru hamper sama dengan proses Pemilihan Presiden Negara dengan menggunakan Sistem kepartaian. Dari Partai-partai inilah akan terlihat bagaimana sekat antar Mahasiswa yang sebelumnya dengan doktrin dan warna baju besar OKP sudah mengalami perbedaan maka dengan Adanya Partai terlihat OKP mana yang memiliki peran besar dan pengaruh dalam sebuah Partai, jika anggota OKP cukup banyak tentunya sebuah partai tak memerlukan bantuan koalisi dengan OKP lainnya. Hal ini hampir sama dengan yang terjadi di Politik negeri ini, sebagian partai Politik justru muncul dari Ormas atau Organisasi Masyarakat seperti Nasdem; jadi perlu dilihat lebih dalam kiprah Ormas yang proses lounching-nya terkadang terkesan terlalu besar bias jadi berubah menjadi ideology kepartaian.

Dalam proses Pemilu raya Mahasiswa, mungkin bisa ditemukan adanya kampanye hitam (black campaign) dan berbagai hal lain yang memang sebagian mahasiswa mengetahui itu salah namun dengan berbagai cara untuk menang hal itu dilakukan. Tak samapai disitu, saat sudah terpilih pun jika sebuah OKP memiliki banyak anggota atau dalam istilahnya menguasai sebuah Perguruan Tinggi maka proses pengamatan korupsi setelah terpilih jadi sedikit berkurang karena sesama OKP. Proses pengenalan korupsi ini ditunjang lagi dengan mungkin sebagian “pejabat” mereka di Badan mahasiswa melakukan korupsi seperti penggelembungan dana bahkan penggunaan dana kampus untuk keperluan pribadi dengan tidak sah.

Proses yang kurang baik ini terkadang sampai pada masa akhir yakni tanpa adanya Laporan Pertanggung Jawaban yang jelas, hal ini pernah saya temui di salah satu perguruan Tinggi yang Presiden BEM-nya kabur tak mau melakukan Pertangung Jawaban. Padahal sebelum menjadi Presiden BEM ia dikenal sangat aktif dalam bersuara.

Apa yang terjadi?

Apa yang sebenarnya terjadi di negeri ini? Proses Politik kampus merupakan pembelajaran awal bagi generasi  muda negeri ini yang beruntung bias menimba ilmu di Perguruan Tinggi untuk mengenal sistem politik serta menjauhi tawaran yang menggiurkan untuk korupsi.

Mungkin karena inilah sebagian orang antipasti terhadap yang namanya politik termasuk para generasi muda. Karena segala hal yang di Politik digambarkan sebagian generasi muda kita adalah sebuah intrik yang kurang baik yang cenderung sebagai pembelajaran menjadi koruptor.

Semoga Generasi Muda negeri ini bukan hanya suka memprotes atau melakukan demontrasi ke Pemerintah namun juga segera melakukan perbaikan diri jika merasa akan melakukan hal yang kurang baik…

[SH]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun