Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat Pilihan

Waktu pun Memiliki Ideologi

31 Mei 2023   12:00 Diperbarui: 31 Mei 2023   12:11 114 3
Oleh: Selamet Afrian

****

"Bicara soal waktu, bicara kehidupan"

    Kalimat singkat namun syarat akan makna tersebut, nampaknya ingin memberikan wejangan kepada kita, bahwa didalam kehidupan kita ini, akan selalu berhubungan dan sulit untuk dipisahkan dengan yang namanya waktu.

    Yang mana dari mulai bangun tidur, kemudian kita melakukan suatu aktifitas, hingga kita terdidur kembali, kita selalu berkaitan dengan waktu, bak seorang anak kecil yang tidak bisa dipisahkan dengan ibunya.

    Pada dasarnya waktu itu mutlak dan memiliki sifat yang eksak, mutlak independent, memiliki kelogisannya (logic) tersendiri, dan juga memiliki proses tersendiri.

   Bilamana kita melihat kehidupan orang-orang modern, waktu itu diasumsikan sebagai linier dan tersier terbatas. Yang mana waktu itu akan terus berjalan kedepan, dan tidak akan bisa kembali, alias mundur kebelakang. Walaupun dewasa ini kita sering sekali melihat ataupun mendengar statmen isu-isu yang menyatakan "kembali ke perjalanan masa lalu" dan biasa di sebut (Time Travel). Namun, jika kita analisis nampaknya akan muncul ketidak mungkinan mengenai hal tersebut.

   Mungkin kita pernah mengalami suatu keterlambatan dalam menaiki alat transportasi kereta api, maka bila sudah terjadi hal seperti itu, kita harus menunggu kereta api yang lainya, karena kereta api yang sebelumnya sudah dipastikan tidak bisa balik lagi, dan sudah terlanjur jalan. Nampaknya analogi tersebut merupakan basic ideologi waktunya orang-orang modern, yang mana waktu itu jalannya lurus ke depan, maka mereka sangat berhati-hati dalam melakukan suatu hal apapun, dan jika tidak berhati-hati maka dampaknya akan terlena dengan ideologi waktu tersebut, yang sifatnya terbatas.

    Dengan sifat waktu yang linier terbatas itulah, dewasa ini kita sering menemukan ataupun muncul istilah kehabisan waktu, keburu waktu, dan terlambat waktu. Dengan begitu akhirnya muncul pertanyaan kenapa waktu itu bisa habis?, yang mana karena sifat yang terbatas itulah waktu bisa habis. Bahkan ada istilah lain juga yang menyatakan "Time is Money", yang maknanya ialah, jika kita kehilangan waktu, maka kita akan kehilangan uang.

      Selanjutnya waktu juga memiliki sifat yang lainnya yakni sirkuler, dimana dalam sifat sirkuler ini memiliki suatu arti berputar dan juga membalik, artinya waktu itu tidak jalan terus ataupun habis. Mungkin dalam segi kuantitas kita bisa mengatakan bahwa waktu itu dapat hilang sifatnya, akan tetapi dari segi kualitas waktu itu tidak akan hilang, melainkan akan membalik lagi  dan akan selalu berputar ulang ataupun melingkar, dan memiliki suatu pola-polanya tersendiri, waktu sendiri bukanlah sumber daya yang terbatas, melainkan sumber daya yang tidak terbatas.
 
   Bila kita menelisik ke belakang mengenai sejarah, kita pasti melihat baik itu secara riil ataupun dari literatur-literatur terkait, bahwa Indonesia dahulu pernah di jajah baik oleh Belanda, maupun oleh Jepang dan bisa dibilang tidak sebentar melainkan dengan waktu yang cukup amat lama. Rakyat indonesia pun melawan penjajahan tersebut dengan cara peperangan, dan dari hasil peperangan tersebutlah kita akhirnya dapat merdeka hingga sekarang, akan tetapi lantas tidak berhenti sampai disitu saja. Setelah kita mendapatkan kemerdekaan kita juga selalu mengalami peperangan-peperangan lainnya, kita mengalami pemberontakan-pemberontakan, hingga akhirnya digantikan oleh orde baru, lantas kembali lagi kita mengalami peperangan untuk menjatuhkan kekuasaan orde baru dan hingga akhirnya digantikan oleh era revormasi. Bahkan jika kita menelisik atau menarik kebelakang pada zaman kerajaan esensinya pun akan sama, yakni terkait dengan peperangan. Yang mana salah satu contohnya ketika dalam mendirikan kerajaan singosari di lakukan dengan cara peperangan, dan juga dalam meruntuhkannya pun dilakukan dengan cara peperangan pula. Beberapa hal tersebut merupakan bentuk riil atau contoh ideologi waktu sirkuler, yang dari segi bentuk sendiri sama yakni peperangan, namun dari segi modelnya saja yang berbeda.

     Dalam memahami waktu yang sirkuler ini, kita tidak perlu mengkhawatirkan ataupun takut kehabisan waktu. Karena pada dasarnya waktu sirkuler itu sifatnya berputar, membalik dan akan selalu ada. Jika kita malas dan mendapatkan kegagalan akibat dari kemalasan tersebut, maka janganlah kita kecewa dan merasa putus asa, segera akhiri kemalasannya, maka dengan begitu kita akan menjadi seorang yang sukses dan berhasil. Namun jika kita tetap saja malas, maka akan berputar kembali, dan kita pun akan bertemu kembali dengan yang namanya kegagalan.

   Ideologi waktu sirkuler sendiri bila digunakan oleh orang-orang jawa, maka akan menjadi pandangan "Cokro Manggilingan", dimana cokro sendiri memiliki arti berputar, sedangkan manggilingan sendiri memiliki arti menindas. Yang mana cokro manggilingan tersebut memiliki makna, bahwasanya hidup ini bagaikan seperti sebuah roda yang berputar, kadang dibawah dan terkadang juga diatas. Dimana seseorang yang dalam kehidupannya sekarang berada dibawah, mungkin suatu saat ataupun besok ia akan keatas kembali, itulah yang dinamakan siklus perputaran hidup, maka kita tunggu saja cokro manggilingan tersebut. Dalam kehidupan ini tidak ada seseorang yang jaya terus menerus, dan juga tidak ada orang yang terus menerus terpuruk.

     Ketika kita ingin membuka pintu yang terkunci, maka kita harus memiliki kunci pintu tersebut untuk dapat membukanya, sama halnya dengan cokro manggilingannya orang jawa, jika kita ingin bisa menguasai cokro manggilingan tersebut maka kita haruslah mempunyai kuncinya, yang mana kuncinya sendiri yakni "Tri Wikromo" yang mana memiliki arti menguasai tiga dunia. Masa lalu, masa kini, dan masa depan.

    Apabila kita dapat menguasai kunci tiga dunia tersebut, maka kita dapat menaklukan cokro manggilingan tersebut. Turun naiknya kehidupan kita, tidak akan berpengaruh terhadap kita sendiri. Kita tidak akan merasakan suatu yang namanya kesengsaraan, kesulitan, dan tidak gampang putus asa. Kita pun tidak akan pernah lupa diri, ketika posisi kita sedang berada diatas. Hal tersebut merupakan manfaat dari ideologi waktu sirkuler yang akan terus berputar dalam kehidupan.

    Ketika kita berada disuatu tempat ataupun wilayah, yang wilayah tersebut memiliki dua musim, yakni musim panas dan musim dingin. Maka dalam hal ini kita pun harus menyesuaikannya, salah satu contohnya adalah ketika sedang terjadi musim dingin disuatu tempat yang kita tempati, maka kita harus menggunakan pakaian yang sesuai dengan kondisi tersebut. Dalam hal ini yaitu jaket yang tebal dan tertutup, untuk melindungi dari rasa yang sangat dingin tersebut. Juga ketika sedang terjadi musim panas, maka kita pun tidak mungkin menggunakan pakaian atau jaket tebal dan tertutup.

    Begitu juga soal kedua ideologi waktu tersebut, tergantung kita membutuhkannya yang mana, dan yang pasti harus sesuai. Jika kita ingin merasakan dan menikmati hidup dengan tenang, nyaman, dan santai terlebih dahulu, atau sedang ingin banyak bersyukur menikmati hidup tersebut. Maka pada saat itulah kita harus menggunakan alur ideologi waktu yang sirkuler, akan tetapi jika kita ingin serius dalam menjalani hidup, agar kita lekas menemukan sebuah kesuksesan. Maka harus menggunakan alur ideologi waktu yang linier.

   Nampaknya waktu sirkuler ini sangat erat hubungannya dengan pandangan-pandangan orang-orang timur, salah satunya seperti kita orang Indonesia, dan banyak juga ditemukan dalam falsafah timur, yang mana waktu sirkuler ini sangat cocok dengan mental orang-orang timur sendiri. Namun kita pun harus memiliki senjata yang ampuh agar kita tidak terlena dengan waktu yang sirkuler ini, tetapi kita juga harus memiliki waktu yang linier sebagai senjatanya. Karena jika tidak seperti itu, kita akan bermalas-malasan terus menerus. Begitu ada sinyal yang menyuruh kita untuk bangkit, malah kita menganggapnya sebagai hal yang biasa, dan memberikan statemen "hidup itu kadang dibawah dan juga kadang diatas". Itulah yang menghambat dan menghalangi kita untuk selalu berjuang, akan tetapi kita juga jangan terlalu terfokus untuk terus maju, sekali-kali kita juga harus mengalami yang namanya suatu kegagalan, untuk menjadikannya sebagai suatu pelajaran. Karena kita juga memiliki yang namanya waktu sirkuler, yang suatu saat akan balik kembali, dan akan selalu ada kesempatan didalamnya.

   Pastikan rodanya terus berputar dengan baik dan benar secara teratur, jikalau roda tersebut mengalami suatu kendala (macet), maka hidup kita tidak jadi dibawah ataupun diatas. Yang terpenting ialah hilangkan rasa takut jauh-jauh, kesempatan selalu datang terus menerus, walaupun saat ini kita tidak mendapat kesempatan, tetapi suatu saat nanti kita pasti mendapatkan kesempatan tersebut.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun