"Dalam ....... menit, paling tidak ada satu orang wanita meninggal akibat kanker serviks di Indonesia" begitu bunyi slogan yang sering terdengar. Slogan ini sungguh tidak berlebihan...Pada kenyataannya di negara kita dimana skrining terhadap kanker serviks, seperti pap smear misalnya, bukan merupakan suatu hal yang membudaya, bukan suatu "program pemerintah yang wajib" alias bukan "policy" Depkes yang utama, mungkin karena di negara kita pada kenyataannya pemerintah masih disibukkan dengan masalah tingginya penyakit infeksi, yang harus ditanggulangi..
"Hmmm, jadi harga untuk vaksin kanker serviks lengkap yaitu 3 kali, sekitar.Rp....(harga sebuah BB yang bukan high-end)" Wah....mahal juga ya....(sementara sambil main BB atau Gadget yang lain....) --Sungguh suatu hal yang membutuhkan suatu kesadaran komunitas yang tinggi...suatu hal yang harusnya selalu dikampanyekan, merupakan tantangan dan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan "komponen masyarakat lain" yang berhubungan dengan kesehatan, menanamkan paradigma bahwa pencegahan tetap lebih baik dari pada mengobati bila sudah terjadi....apalagi bila stadium sudah cukup lanjut. Beli BB atau gadget apapun memang lebih terasa enak....Padahal kanker serviks saat ini adalah satu-satunya kanker yang mempunyai vaksin yang terbukti secara ilmiah mampu mereduksi kanker serviks.