"Dijelaskan kerasnya impact ini yang membuat emergency location transmitter (ELT) tidak sempat berfungsi karena di atas 25G."  Ternyata Roy Suryo selain penerbangan ingin menjajalkan diri ke Pakar Fisika.  waduh habis lahan kalau begini. selain menguasai semua dan jenius tapi di balik itu ternyata kita temukan FAKTA kegoblokannya.
karena kerasnya impact (dampak) maka alat terusebut tidak sempat berfungsi. karena diatas 25G. tentunya pembaca bertanya apa itu 25G.
Berikut teory fisika yang saya ambil dari  http://books.google.co.jp/books?id=p7J-h0Ky6FQC&pg=PA111&lpg=PA111&dq=gaya+gravitasi+25G&source=bl&ots=A7Pn68lLMN&sig=hp43WPNgRyrqndz-rAIOif7gdxk&hl=ja&sa=X&ei=JzS1T8DyBYqEmQXm3pzPDw&ved=0CFEQ6AEwAQ#v=onepage&q=gaya%20gravitasi%2025G&f=false
Dari teori sederhana tersebut, 25G adalah tarikan gaya gravitasi pada tubuh penumpang dengan percepatan gravitasi. Bagaimana bisa alat tersebut tidak menyala. ELT tentunya terpasang GPS, sensor presure and accelometer yang akan mengukur secara otomatis tekanan dan perubahan ketinggian. Pertanyaanya apa hubungan 25G dengan alat ELT yang tidak menyala. Hantaman keras pada pesawat tersebut membuat peralatan tidak berfungsi.
Roy Suryo sudah lah jangan komen tentang ilmu fisika deh