Terlalu naïf memang kalau setiap kita yang terlahir tidak mampu berfilosofi atas diri dan hidupnya, ya barangkali pertanyaan mbah djamali pada acara ringan yang di gelar apik di kendal soal sastra dunia maya,ungkap mbah hartono saat saya pertama kali bertemu dalam satu acara di semarang, pria yang sekarang genap usia (65 thn) yang kesehariannya mengelola pondok maos guyub dari bebengan boja Kendal, singkat cerita tentang sastra dunia maya yang digelar dalam agenda rutinan di pondoknya, saat itu efra hadi (seorang penulis) sebagai pemandu dan sekaligus nara sumber, mbah djamali (tokoh agama) yang sekaligus sebagai nara sumber pun malah balik bertanya pada efra hadi, pertanyaannya pada intinya sangat tidak setuju dengan sastra dunia maya karena sastra dunia maya tidak lilla hitangala, dan cerita lucunya ternyata mbah djamali menganggap sastra dunia maya itu kontennya itu soal hal yang ghaib, dan itulah barangkali contoh pentingnya berfilosofi dalam hidup dan kehidupan.