Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini dalam Teori Hurlock

26 Desember 2023   10:30 Diperbarui: 26 Desember 2023   10:37 318 0
Perkembangan anak usia dini adalah proses perkembangan yang terjadi pada anak dari usia 0-8 tahun. Perkembangan anak usia dini meliputi beberapa aspek, yaitu perkembangan fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial-emosional, nilai agama dan moral, serta seni. Perkembangan fisik motorik anak usia dini meliputi kemampuan motorik kasar dan halus, seperti berjalan, berlari, melompat, mengangkat kepala, merangkak, dan sebagainya. Perkembangan anak usia dini sangat penting untuk diperhatikan karena akan mempengaruhi perkembangan anak di masa depan, termasuk dalam hal kemampuan belajar, sosialisasi, dan kemandirian.
Perkembangan fisik motorik pada anak usia dini merupakan aspek penting dalam tahap perkembangan mereka. Perkembangan fisik motorik anak usia dini merupakan salah satu aspek penting dalam tahap perkembangan anak. Proses perkembangan ini melibatkan kemampuan gerak kasar dan halus. Kemampuan motorik kasar meliputi gerakan menggunakan otot besar seperti berlari, berjalan, dan melompat, sementara motorik halus melibatkan gerakan menggunakan otot kecil dan memerlukan konsentrasi seperti melipat, menggunting, dan menulis .Artikel ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang perkembangan fisik motorik pada anak usia dini serta pentingnya membangun pondasi yang kuat untuk masa depan mereka.
Salah satu aspek perkembangan pada anak usia dini yang penting dikembangkan ialah perkembangan fisik motorik. Perkembangan fisik motorik ialah dua bagian yang tidak bisa terpisahkan dan saling berkaitan satu sama lain. Kemampuan motorik pada manusia sangat ditentukan oleh pertumbuhan dan perkembangan fisiknya. Artinya, semakin baik dan terarah kemampuan fisik manusia, maka akan berbanding lurus dengan semakin baik juga perkembangan untuk menguasai berbagai bentuk keterampilan motorik.
Hurlock (1978: 151) mengemukakan bahwa perkembangan motorik ialah perkembangan pada proses mengendalikan pada gerakan- gerakan jasmani melalui kegiatan pusat saraf dan otot- otot yang terkoordinasi.Sebelum perkembangan terjadi anak usia dini tidak berdaya. Namun pada usia 4-5 tahun pertamanya, perkembangannya akan semakin pesat. Anak mampu menguasai gerakan- gerakan kasar yang melibatkan anggota badan, misal berjalan, melompat, berlari, berjinjit dan meloncat. Selanjutnya, pada usia anak memasuki umur 5 tahun terjadi perkembangan dengan laju yang sangat pesat dalam pengendalian koordinasi yang lebih baik dengan melibatkan bagian otot yang lebih kecil diperlukan dalam hal mengenggam, melempar, menangkap bola, dan menulis. Perkembangan fisik motorik pada anak usia dini mampu ditandai dengan mengobservasi pada pertumbuhan fisiknya yang meliputi, peningkatan berat badan, tinggi badan,lingkar kepala dan tonus otot. Kurang berkembangnya secara optimal pada pertumbuhan fisiknya dapat menjadi tanda bahwa ada hal yang terjadi dalam diri anak tersebut. Tubuh, tangan, kaki anak akan tumbuh semakin panjang, pada usia memasuki 3 tahun. Kepala masih relatif besar, tubuh bagian lainnya berkembang seiring dengan semakin samanya bagian anggota tubuh anak dengan anggota tubuh orang dewasa.

A. Perkembangan Motorik

Elizabeth B Hurlock (1978: 159) menyatakan bahwa perkembangan motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan pengendalian gerak tubuh dan otak sebagai pusat gerak. Gerak ini secara jelas dibedakan menjadi gerak kasar dan halus. dapat disimpulkan bahwa perkembangan motorik merupakan perubahan keterampilan motorik dari lahir sampai umur lima tahun yang melibatkan berbagai aspek perilaku dan keterampilan motorik.
B. Pembagian Motorik Anak Usia Dini
1.Motorik Kasar:
Motorik kasar adalah perkembangan keterampilan fisik yang melibatkan penggunaan otot-otot besar dalam tubuh. Beberapa tahapan perkembangan motorik kasar dalam teori Hurlock meliputi:
- Perkembangan postural : Anak mulai memiliki kemampuan untuk mempertahankan postur tubuh    seperti duduk tegak, berdiri, dan berjalan.
- Perkembangan gerakan besar : Anak-anak mengembangkan kemampuan seperti merangkak, berjalan, berlari, meloncat, dan melempar bola.
- Perkembangan keseimbangan : Anak-anak mulai mengasah keterampilan dalam mengontrol keseimbangan tubuh, seperti bersepeda, bermain jungkat-jungkit, atau berdiri di atas satu kaki.

2. Motorik Halus:
Motorik halus adalah perkembangan keterampilan fisik yang melibatkan penggunaan otot-otot kecil di tangan dan jari. Beberapa tahapan perkembangan motorik halus dalam teori Hurlock meliputi:
- Perkembangan refleks : Pada awal kehidupan, bayi menggenggam objek dengan refleks cengkeram dan melakukan gerakan mengunyah refleksif.
- Perkembangan koordinasi mata-tangan : Anak-anak belajar mengoordinasikan gerakan mata dan tangan untuk melakukan tugas seperti meraih, memegang, dan menggerakkan objek kecil.
- Perkembangan keterampilan manipulatif : Anak-anak mulai mengembangkan keterampilan seperti memasukkan objek ke dalam wadah, memotong dengan gunting, menulis, dan mengikat tali sepatu.
Pembagian motorik dalam teori Hurlock memberikan panduan tentang perkembangan motorik anak berdasarkan umur dan tahapan perkembangan. Setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda, namun pemahaman tentang pembagian motorik ini dapat membantu mengamati dan mengidentifikasi apakah anak sedang mengalami perkembangan motorik yang sesuai dengan usianya atau menghadapi tantangan perkembangan tertentu.

C. Kemampuan Gerak Dasar Pada Perkembangan Fisik Motorik Anak Usia Dini
Kemampuan motorik kasar anak :
- Usia 1-2 tahun antara lain adalah dapat berjalan dengan bantuan, merangkak, dan berdiri   sendiri.
- Usia 2-3 tahun, anak sudah dapat berjalan tanpa bantuan, melompat, dan berlari.
- Usia 3-4 tahun, anak sudah dapat menaiki tangga, bersepeda roda tiga, dan melempar bola.
- Usia 4-5 tahun, anak sudah dapat bersepeda roda dua, menangkap bola, dan melompat dengan satu kaki.
Kemampuan motorik halus:
- Usia 1-2 tahun, anak sudah dapat memegang benda dengan jari-jari, memasukkan benda ke dalam wadah, dan memegang pensil.
- Usia 2-3 tahun, anak sudah dapat menggambar garis lurus, melipat kertas, dan memegang gunting.
- Usia 3-4 tahun, anak sudah dapat menggambar lingkaran, menulis huruf, dan memasukkan kancing.
- Usia 4-5 tahun, anak sudah dapat menggambar bentuk-bentuk sederhana, menulis angka, dan memasukkan ritsleting.

Dalam perkembangan motorik anak, stimulasi yang diberikan oleh orang tua dan guru sangat penting untuk membantu anak mengembangkan kemampuan motoriknya. Anak perlu diberikan kesempatan untuk bermain dan bergerak secara bebas, serta diberikan bimbingan dan latihan untuk mengembangkan kemampuan motoriknya.

D. Pengenalan Perkembangan Fisik Motorik Pada Anak Usia Dini Melalaui Budaya

Pengenalan budaya pada anak usia dini memiliki banyak manfaat penting. Salah satunya adalah membantu anak memahami dan menghargai warisan budaya yang dimiliki oleh bangsanya. Selain itu, pengenalan budaya juga dapat membantu meningkatkan perkembangan fisik dan motorik anak melalui permainan tradisional dan kegiatan yang berhubungan dengan budaya tertentu. Selain itu, pengenalan budaya juga dapat membantu meningkatkan kreativitas, imajinasi, dan kemampuan sosial anak. Dengan memperkenalkan budaya pada anak usia dini, kita dapat membantu mereka tumbuh menjadi individu yang lebih berpengetahuan, toleran, dan terbuka terhadap perbedaan budaya.
Perkembangan fisik motorik pada anak usia dini dapat ditingkatkan melalui pengenalan budaya, termasuk melalui permainan tradisional dan kegiatan yang berhubungan dengan budaya tertentu. Permainan tradisional dianggap sebagai sarana yang penting untuk perkembangan fisik motorik anak usia dini Selain itu, kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan budaya,
Seperti "Among-Among" dari tradisi Jawa, dapat memberikan stimulasi untuk perkembangan motorik halus anak. Melalui pengenalan budaya dan tradisi, anak-anak dapat terlibat dalam kegiatan yang mendukung perkembangan fisik dan motorik mereka, sambil memperkaya pemahaman mereka tentang warisan budaya.

E. Kesimpulan

Perkembangan fisik motorik pada anak usia dini merupakan aspek penting dalam tahap perkembangan mereka. Proses perkembangan ini melibatkan kemampuan gerak kasar dan halus. Pengenalan budaya pada anak usia dini memiliki banyak manfaat penting, termasuk membantu anak memahami dan menghargai warisan budaya yang dimiliki oleh bangsanya, meningkatkan perkembangan fisik dan motorik anak melalui permainan tradisional dan kegiatan yang berhubungan dengan budaya tertentu,
Serta meningkatkan kreativitas, imajinasi, dan kemampuan sosial anak. Pembagian motorik dalam teori Hurlock memberikan panduan tentang perkembangan motorik anak berdasarkan umur dan tahapan perkembangan. Setiap anak berkembang dengan kecepatan yang berbeda, namun pemahaman tentang pembagian motorik ini dapat membantu mengamati dan mengidentifikasi apakah anak sedang mengalami perkembangan motorik yang sesuai dengan usianya atau menghadapi tantangan perkembangan tertentu. Anak perlu diberikan kesempatan untuk bermain dan bergerak secara bebas, serta diberikan bimbingan dan latihan untuk mengembangkan kemampuan motoriknya.







KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun