Aku Hilya. Anak perempuan semata wayang. Aku tumbuh dan dibesarkan di sudut Utara perkampungan kota. Aku tinggal di rumah yang bisa dibilang sederhana, di tengah-tengah keluarga yang masih awam. Masa kecilku dipenuhi dengan teguran dari masyarakat sekitarku. Wajar saja, semua teguran itu tak lain disebabkan karena ulahku yang tak karuan.
KEMBALI KE ARTIKEL