Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Semiotika Babarlayar

14 Desember 2017   11:08 Diperbarui: 14 Desember 2017   11:11 827 0
Apabila mendengar kata 'gending', tentu secara tidak langsung kita akan teringat pada lagu-lagu tradisional yang biasa kita dengar di tempat-tempat tertentu. Seperti misalnya restoran, resepsi pernikahan, galeri, dan semacamnya. Kata 'gending' yang berasal dari Bahasa Jawa 'gendhing' sendiri sudah merujuk secara spesifik kepada lagu-lagu yang dimainkan oleh alat musik gamelan. Dalam dunia musik Jawa, gending dibagi menjadi banyak sekali jenis, salah satunya adalah gendhing prahargyan atau gending khusus yang dimainkan di rangkaian acara pernikahan. Gending-gending yang dimainkan pada rangkaian acara pernikahan biasanya bersifat agung, anggun, tegas namun membawa roman bahagia. Warna nada yang dipilih oleh para empu karawitan memang dipastikan bisa memunculkan sifat dan karakter-karakter tertentu seperti yang sudah disebut di atas, selain karena permainan semiotika yang juga menjadi pertimbangan dalam penciptaan suatu gending. Selain itu, gending juga dianggap sebagai doa sebagaimana yang terlantun dalam syair-syair di dalamnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun