Sosialisasi ini menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya, membahas topik yang relevan bagi masyarakat pedesaan, seperti lamanya waktu yang dibutuhkan sampah untuk terurai dan pentingnya pemisahan sampah. Di samping itu, disampaikan pula praktik pembuatan pupuk cair alami berbasis bahan organik, seperti serabut kelapa, pisang, akar pisang, brotowali, air beras, air kelapa, molase, EM4, daun kelor, dan daun mlanding.
"Pupuk cair dari bahan alami ini menjadi solusi utama dan ramah lingkungan bagi para petani untuk meningkatkan produktivitas pertanian tanpa ketergantungan pada input kimia," ujar Angelo, pemateri pada acara tersebut.
Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoretis, tetapi juga melibatkan peserta dalam praktik langsung pembuatan pupuk organik cair, yang diharapkan dapat menjadi kebiasaan baru di kalangan petani Desa Widorokandang. Hal ini sangat penting mengingat permasalahan di bidang pertanian, termasuk pengelolaan limbah dan pemanfaatan sumber daya alam, menjadi tantangan utama di desa ini.