Wulan menonton film ini karna ia mengidolakan artis yang ada di film tersebut yaitu Angga Yunanda dan Iqbaal Ramadhan. Film ini bercerita tentang sebuah aksi drama pencurian sebuah lukisan yang berjudul "Penangkapan Pangeran Diponegoro" yang di lukis oleh Raden Saleh pada zaman Belanda. Dan lukisan yang akan dicuri ini bernilai sangat fantastis sehingga menarik minat salah satu mantan presiden. Di film ini Angga dan Iqbal memiliki tim untuk menjalankan aksinya yang terdiri dari Iqbal sebagai Piko (the Forger), Aghiny sebagai Sarah (the Brute), Angga sebagai Ucup (the Hacker), Umay sebagai Gofar (the Handyman), Rachel Amanda sebagai Fella (the Negotiator), dan Ari Irham Tuktuk (the Driver) masing-masing dari mereka memiliki tugas untuk melancarkan aksi pencurian ini. Dan jika aksi pencurian ini berhasil mereka akan dibayar mahal oleh mantan presiden itu.
Lukisan tersebut terletak didalam istana negara dan sangat dijaga ketat. Tapi ada satu hari dimana lukisan tersebut di pamerkan untuk umum dan iqbal beserta komplotannya tentu tidak menyia-nyiakan kesempatan itu. Mereka menyusun strategi yang sangat matang dan banyak juga waktu yang dikorbankan untuk peesiapan ini dan akhirnya setelah berbulan-bulan persiapan, hari itu akhirnya tiba.Tentunya, dalam aksi pencurian ini tidak selalu berjalan lancar. Banyak kendala yang terjadi salah satunya ketika mereka di curigai oleh Polisi dan di kejar oleh aparat sehingga salah satu dari mereka tertangkap. Dan adegan-adegan menegangkan lainnya
Menurut wulan film ini sangat bagus karna banyak terjadi adegan tabrak-menabrak, pertengkaran, hingga perlawanan menjadikan film ini sangat seru. Setelah menonton wulan dan adiknya pergi makan di salah satu restoran fastfood yang ada di mall tersebut. Wulan dan adiknya menikmati makan mereka dengan bercerita tentang bagaimana adiknya selama di pondok. Karna kebetulan adik Wulan ini sedang pulang karna libur maka Wulan tidak ingin melewatkan kesempatan untuk menghabiskan waktu bsrdua dengan adiknya ini. Setelah puas makan Wulan dan adiknya bermain Time Zone yang ada di lantai 3 Mall tersebut. Mereka asik memainkan mesin capit yang berhadiah mainan, lempar bola basket, game memainkan mobil dan masih banyak lagi permainan yang mereka mainkan. Karna terlalu banyak main dan mendapat tiket yang keluar dari mesin sangat banyak Wulan akhirnya menukarkan tiket dan mendapatkan hadiah berupa sisir. Dan sisir itu ia berikan ke adiknya.
Setelah puas bermain di Time zone Wulan dan Isom pulang karna hari sudah semakin gelap. Wulan sempat mampir membeli bakso untuk kedua orang tuanya dirumah. Hari itu Wulan sangat senang bisa pergi bersama adiknya karna momen ini tentu sangat jarang mengingat Isom yang di pondok. Isom pulang dari pondok hanya 2 kali dalam setahun dan itupun cuma dalam waktu yang singkat.
Itulah cerita kebersamaan teman saya Wulan bersama adiknya.