Bagi sebagian orang, mungkin ini menarik untuk diikuti. Dari waktu ke waktu, hingga nanti sampai di babak terakhir. Kemenangan, kekalahan, atau perdamaian.
Tapi bagi sebagian yang lain, beranggapan bahwa cyber war tersebut cukup mengusik kenyamanan mereka di dunia maya. Akibatnya, timbullah sikap acuh tak acuh.
Namun ditengah maraknya huru-hara di jagad maya, ada pula yang justru memberikan kesejukan. Kehadiran kuliah agama online, reportase wisata dan kuliner, serta cerita-cerita fiksi seolah menjadi oase.
Bukankah demikian, rekan kompasianer?