Tiga puluh tahun silam kumerasa bahagia, Tuhan memberimu dalam kandunganku. Dari bulan pertama hingga kesembilan tangan manisku selalu mengelusmu. Berharap kelahiranmu seorang pria.
Berharap dan berdoa itulah hasrat manusia.
Bulan menjelang kehadiranmu pemeriksaan hanya seminggu sekali.
Menurut hasil pemeriksaan dokter kehadiranmu jatuh pada bulan Pebruari.
Awalnya aku dan suami melihat keponakan yang baru lahir di rumah bidan tepatnya.
Tetiba ada cairan bening yang keluar dan saat itu kebingungan yang terjadi. Akhirnya kami pergi ke rumah bidan, alasannya kalau ke rumah sakit tempat diperiksanya setiap bulan jauh dari rumah ibu di Bekasi.
Gegas kami berangkat ke rumah bidan. Sesampai di sana ipar yang baru melahirkan sudah diizinkan pulang. Kini giliranku yang akan melahirkan. Pukul 16. 00 terjadinya keluar cairan itu yang ternyata pecah ketuban. Saat itu belum ada kontraksi.
Bidan berkata tidak apa-apa dan harus menunggu. Rasa kuatir menyelimutiku. Tak henti-hentinya lantunan doa terucap.
Pukul 21.00 barulah terasa mulas.
Bidan menyarankan berbaring di tempat tidur.
Akhirnya dengan perjuangan dan tenaga yang ekstra sang bayi pun terlahir ke dunia. Suara merdumu mengusik keheningan di malam itu. Tepat pukul 23. 45 bayi mungil yang beratnya sekitar 3,5 kg ada di pangkuanku.
Ternyata bayi perempuan yang Tuhan titpkan. Walau pria yang diharapkan rasa sukacita berlabuh di lubuk hati. Semua saudara menyambut kehadiranmu dengan wajah mengembang.
Kami membawamu ke rumah mungil dengan sukacita yang tiada tara.
Kini engkau sudah berusia 30 tahun dan engkau sudah bersama dengan suami tercintamu. Setahun sudah pernikahanmu dan Tuhan memberimu benih yang akan membawa kebahagiaan dalam bahterahmu yang baru. Semoga kau panjang umur dan bahagia dihari kelahiranmu hari ini 15 Pebruari 2024. Kiranya Tuhan memberkati rumah tanggamu dan bayi yang ada dalam kandunganmu.
Jakarta, 15022024.
Salam hangat selalu