Menggapai Harapan-128
@Cerber
Kedua mertua Ridwan sudah tampak segar usai membersihkan badanya. Mereka asyik menonton TV di ruang tamu. Film yang dibintangi Benyamin. S. Sehingga membuat mereka tidak bisa menahan  tawanya.
Ibu Sita yang melihat besannya menghampiri mereka.
"Asyik sekali besan tawanya," ucapnya sembari meletakkan bobotnya di kursi.
"Ya, Mbak filmya lucu yang dibintangi Benyamin. S."
Tetiba Sita menghampiri mereka.
"Pak, bu ayo kita makan, Â makanan sudah disiapkan," ujar Sita sopan.
Mereka pun beranjak dari kursinya menuju meja makan.
Tak lupa Sita mematikan TVnya.
dan menyusul  ke meja makan.
"Wah, Nak Sita rajin sekali ya, semoga anak bibi bisa seperti Sita,"
"Oh, ya Nak, panggilkan abang dan  kakak iparmu mereka juga pasti sudah lapar," titah Ibu Sita.
Gegas Sita melangkah memanggil Abang dan iparnya.
Tak lama kemudian Ridwan dan istrinya datang.
Makan malam diwarnai suka cita.
Malam semakin bergulir, mereka pun meninggalkan meja makan menuju kamar masing-masing.
Di kamar Sita menghempaskan raganya. Netranya menatap langit-langit kamarnya. Dia terbayang kejadian siang.
Ibu Amir ingin agar mereka segera menikah.
Sebelum terpejam Sita tidak lupa melantunkan doa memohon pertolongan Tuhan dan meyerahkan segala rencananya.
Jarum jam tepat diangka sepuluh.
Sita sudah tidak kuat menahan kantuknya. kelelahan seharian membuatnya ingin bergerilya dalam mimpinya.
Hewan malam yang berbunyi bersahut-sahutan mengiringi Sita dalam mimpinya.
Bersambung....
Jakarta, 21 Januari 2024
Salam!
