Menggapai Harapan-124
@Cerber
Tersentak juragan
mendengar penuturan Ridwan.
"Sudah dibawa ke rumah sakit, jangan ditahan di rumah," ucap juragan cemas.
"Sudah Pak."
"Oh, ya Nak, kamu siapanya Pak Surono Bapak belum pernah melihatmu? tanya Juragan.
Ridwan menceritakan kisahnya sejak masih SD sudah merantau.
"Ternyata kamu Nak Ridwan yang pernah diceritakan Pak Surono! syukurlah Nak kamu sudah pulang."
Juragan mengizinkan Pak Surono yang tidak bekerja hati itu.
"Katakan kepada Bapak jangan bekerja kalau masih sakit."
"Baik Pak, terima kasih Ridwan pamit pulang," ucap Ridwan sopan sambil menyalami Juragan.
Usai berpamitan Ridwan melangkah keluar pintu sambil membungkukkan badannya.
"Baik bangat Pak Juragan, walau dia kaya namun berhati emas," Ridwan bermololog.
"Bagaimana anak kita Bu, apa dia sudah ketemu Juragan
Ibu meyakinkan Pak Surono kalau Ridwan tidak nyasar.
"TokTok, Tok Ridwan mengetuk pintu.
"Ridwan datang," ucap Ridwan menghampiri kefua orang tuanya
Dia menceritakan kebaikan dan keramahan Juragan.
Ibu Ridwan juga bercerita akan kebsikan dan perhatian juragan kepada mereka, terlebih jepada Sita adiknya. Sita bisa sekokah hinggga kuliah atas bantuan Juragan.
Ridwan semakin takjub kepada keluarga Juragan.
Mentari semakin meninggi panas terasa menyengat.
Ridwan kesempatan menceritakan rencananya hingga dia pulang.
Pak Surono.
Apakah Pak Surono mengizikannya?
Bersambung....
Jakarta, 14 Desember 2024
Salam literasi