Mohon tunggu...
KOMENTAR
Fiksiana

Kebaikan dan Keramahan

26 November 2023   17:32 Diperbarui: 26 November 2023   17:45 82 13
Kebaikan dan Keramahan
Menggapai Harapan-89

@Cerpen

Usai mengungkapkan isi hatinya Amir kembali meraih tangan Sita. Dibukanya pintu menyilakan Sita masuk ke dalam mobil.Dengan wajah mengembang Amir pun melajukan mobilnya.

Sepanjang jalan hanya sesekali berpapasan dengan mobil yang lewat.

Netra Sita mengedar ke gelapnya malam. Suara kodok terdengar bersahut-sahutan. Lampu jalan hanya sesekali terlihat belum banyak terpasang.

Perjalanan lancar membuat Sita dan Amir cepat sampai. Mobil diparkir di depan rumah Sita. Saat Amir keluar tersentak dia melihat tumpukan bangunan.

Tetiba pintu rumah terbuka ternyata Ibu Sita yang membuka.

"Siapa di sana? tanya Ibu Sita.

Di luar sangat gelap sehingga tidak kelihatan orang yang datang.

"Kami Bu yang datang," balas Sita meyakinkan ibunya.

"Oh, kamu Nak, ayo masuk."

Usai memarkir mobilnya Amir dan Sita melangkah masuk ke dalam rumah.

Sita menyalami dan mencium punggung tangan ibunya. Amir juga turut menyalami tangan Ibu Sita.

"Ayo silakan duduk Nak," titah ibu Sita.

Amir menggangguk sembari meletakkan bobotnya di kursi yang warnanya sudah buram.

Amir dengan sopan bertanya tentang bahan bangunan yang menumpuk di depan rumah.

Ibu Sita menceritakan rencana merenovasi rumah mereka. Itu pun yang dilakuan oleh Ridwan anak sulungnya yang baru saja pulang.

Amir mengerutkan keningnya saat mendengar anak sulung.

"Ternyata Sita mempunyai Abang," gumamnya.

Sita yang pergi ke dapur sudah kembali dengan nampan berisi tiga gelas teh hangat.

"Ayo Nak diminum mumpung lagi hangat," ucap ibu Sita sembari menyuguhkan kepada Amir.

"Kebaikan dan keramahan ibu Sita membuat Amir semakin suka kepada Sita dan keluarganya.

Bersambung....
Jakarta, 26 Nov 2023
Salam literasi

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun