Menggapai Harapan-57
@Cerpen
Dia berharap bisa mencari pekerjaan bersama-sama dengan Sita sahabat karibnya.
Citra sudah menganggap Sita sebagai saudaranya. Ia tidak ingin jauh dari Sita. Mereka dua sahabat yang tidak terpisahkan.
Usai makan Ibu Citra beranjak dari kursinya melangkah ke kasir membayar makan mereka.
"Ayo, kita pulang sudah makan semua?" tanya Ibu Citra.
Saudara Citra pulang dengan suka cita. Citra tidak kalah senangnya. Sesampai di rumah Citra berganti pakaian langsung membersihkan tubuhnya. Rasa lelah menghapiri tubuhnya.
"Bu, Pak, Citra istirahat dulu ya," pintanya.
Direbahkannya tubuhnya di atas lasurnya.
"Akhirnya aku bisa istirahat. Rasa lelah seharian membuat tubuhku pegal," monolognya di hati.
Netranya yang sudah berat akhirnya Citra terlelap dalam tidurnya.
***
Pagi yang cerah terdengar kicauan burung bersahut-sahutan di dahan rindang yang tumbuh di samping rumah Sita.
"Aduh, jam berapa ini?" Aku kesiangan," imbuhnya di hati.
Sita bangkit dari tidurnya ia tidak lupa melantunkan doa kepada Sang pemilik kehidupan. Sita beranjak dari kamarnya menuju ke dapur. Ternyata Ibunya sudah lebih dahulu bangun.
"Selamat pagi Bu, maaf Sita kesiangan," ucapnya sembari menghampiri ibunya yang sudah menyiapkan bumbu ayam yang akan di masak.