Menggapai Harappan-39
@Cerpen
Eni yang melihat Ridwan keluar dari ruang Ceo lalu memanggilnya.
Ridwan pamit keluar dari ruangan Ceo. Eni yang melihat Ridwan keluar dari ruang Ceo lalu memanggilnya.
"Pak Ridwan kemarilah," panggil Eni sekretaris Ceo.
Gegas Riwan menghampiri Eni, dia tidak tahu apa tujuannya.
"Ada apa Bu? Tanya Ridwan.
"Pak Ridwan, Ceo menginginkanmu membersihka ruangannya, bekerjalah dengan baik jangan sampai Ceo marah besar," nasihat Eni.
"Baik Bu," balasnya sembari membungkukkan badannya. Dengan wajah ceria Ridwan meninggalkan Eni di ruangnya.
Ridwan melanjutkan pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab. Keesokan harinya Pak Barun sudah masuk kerja dilihatnya Ridwan sedang membersihkan ruang CEO. Tersentak dia melihat Ridwan lalu menghampirinya.
"Mas Ridwan biarkan saya yang membersihkan ruang Ceo, pergilah ke tempat engkau bekerja," titah Pak Barun.
Ridwan menjelaskan apa yang dilakukan Ceo kepadanya. Pak Barun merasa cemburu, saat Ridwan menggantikan posisinya memberisihkan ruang Ceo. Dia tidak terima, dia mau buat perhitungan kepada Ridwan.
"Huu, pegawai baru saja sudah belagu," gumamnya menggerutu.
Pak Barun berencana mengajak teman Cleaning service lainnya untuk menyakiti Ridwan. Pak Barun berlalu dengan senyum sinis. Ridwan tidak menyadari bahaya yang akan menimpanya, dia terus mengerjakan pekerjaannya dengan penuh tanggung jawab.
Waktu jam pulang kini tiba, Ridwan merapikan alat kebersihannya. Eni sekretaris Ceo sudah bersiap hendak pulang, mengarahkan pandangannya ke ruang Ceo dilihatnya Ridwan masih ada di sana. Eni menyadarkan Ridwan agar segera pulang.
"Pak Ridwan sudah waktunya pulang, kenapa masih di sini?" tanyanya sembari membenahi tumpukan kertas di meja kerjanya.
"Baik, Bu, sebentar lagi, ini mau pulang kok," imbuhnya sopan.
Bersambung....
Jakarta, 29 September 2023