Semakin canggihnya teknologi digital tidak membuat masyarakat Indonesia gemar membaca. Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) melalui
Program for International Student Assessment (PISA)Â melakukan survei yang bertujuan untuk mengevaluasi sistem pendidikan yang diikuti oleh berbagai Negara di dunia. Survei ini dilakukan setiap 3 tahun. Murid-murid yang berusia 15 tahun dari berbagai sekolah yang dipilih secara acak, mengikuti tes untuk mata pelajaran membaca, sains dan matematika. Hasil survei menyatakan bahwa pada 2015 Indonesia termasuk peringkat 62 dengan tingkat literasi terendah dari 70 negara. Selanjutnya pada tahun 2018 literasi Indonesia menurun lagi ke peringkat 71 dari 77 negara yang di survei.
KEMBALI KE ARTIKEL