- RIMPAC (Rim of The Pacific Exercise) menjadi setting dimana cerita ini berawal. Perlu diketahui, Rimpac adalah sebuah latihan gabungan setiap 2 tahun sekali yang melibatkan beberapa negara yang dilaksanakan di wilayah Hawaii. Konon pada latihannya yang ke-22 pada tahun 2010 tersebut sampai melibatkan 32 kapal perang, 5 kapal selam,150 pesawat, 22.000 personel. Indonesia pun juga tercantum sebagai negara yang berpartisipasi dalam latihan ini. Di film battleship ini, bisa dilihat sebuah pameran kekuatan perang yang besar. Barangkali ada yang bisa bercerita peranan Indonesia dalam Rimpac ini? Cool.
- Sistem Komunikasi. Di dalam cerita Battleship ini, diceritakan permasalahan yang sangat besar ditemui saat kekuatan yang sangat besar itu tidak mampu berkomunikasi satu dengan yang lain. Sebuah kemampuan interoperabiliti tingkat tinggi yang lumpuh sehingga memutuskan rantai komando di dalam sebuah kekuatan perang yang besar. Dengan melihat gambaran yang diberikan pada film ini, maka sungguh benar bila kekuatan perang bangsa ini sudah seharusnya lebih memperhatikan sistem komunikasi yang terjamin interoperabilitinya karena akan sangat mengkhawatirkan bila memang siskom ini masih dalam tahap seperti berita berikut ini: Kasum TNI Buka Rapat Koordinasi Komlek TNI 2012 dan Len Demonstrasikan Alternatif Solusi Interoperability & Integrasi Sistem Komunikasi Kepada TNI. Hayooo.....semangat donggggg....kok masih rakor dan demonstrasi alternatif solusi???
- Perlindungan Kekuatan Udara. Pada film Battleship ini diceritakan akibat kekuatan gelombang pelindung yang dikeluarkan kapal perang alien, maka 3 buah kapal perang AL tersebut terpisah dari kapal induk. Hal tersebut berarti mereka terpisah dari kawalan kekuatan udara yang seharusnya senantiasa menjadi doktrin “jangan pernah bergerak sebelum kekuasaan wilayah udara di tangan kita”. Hal tersebut menyebabkan ketiga kapal itu menjadi sasaran empuk dari kapal alien. Hmmm..mudah-mudahan pada waktu mendatang kekuatan udara kita juga bisa semakin bertambah yaaa....
- Digital vs Analog. Di dalam cerita ini diceritakan bagaimana seluruh peralatan radar yang canggih di kapal perang tersebut sungguh-sungguh tidak dapat digunakan. Alhasil, untuk dapat memonitor kedudukan posisi musuh, digunakan pemanfaatan hal-hal analog yang sederhana untuk dapat menggantikan fungsi yang hilang tersebut. Pertanyaan di kepala saat melihat pesawat tempur Sukhoi 27 yang sangat besar (sebesar pesawat angkut CN-235), mengapa masih menggunakan tabung-tabung daripada IC? Apakah krn lebih sulit untuk di-jamming???entahlah....yang jelas..televisi tabung lebih bagus gambarnya daripada tv non tabung saat hanya menggunakan antena internal..hehehe..kadang2 analog lebih baik yaa..
- Kebesaran Jiwa. Pada saat sang tokoh utama mengalami kendala pengetahuan, dia mengakui kelemahannya dan menyerahkan jabatan Kapten kapal pada orang yang lebih mampu, yang pada film ini adalah berkebangsaan Jepang. Kayaknya hanya di film yaa??? Pada saat ini, banyak yang tidak mumpuni tetapi tetap ngotot menjabat...perlu contoh?? Google sendiri dech yaaa...
- "Leadership" Belakang Meja. Pada saat gelombang energi telah memisahkan ketiga kapal dari kelompok induknya. Beberapa pesawat tempur telah diluncurkan untuk menembus namun langsung berkeping-keping. Para “pimpinan puncak” yang berada dibalik meja pada saat itu masih ngotot untuk mengirimkan pesawat demi pesawat untuk menembus energi tersebut, sampai sang Komandan Kapal Induk menyatakan siap meluncurkan pesawat tempur lainnya asalkan pejabar tersebut bersedia duduk di kursi co-pilot..wakakakakakakakak...Hal ini mengingatkan pada kisah Hitler di akhir masa kepemimpinannya. Ia tidak tahu apa yang terjadi di luar sambil berusaha memimpin dari dalam bunkernya....Saya yakin ini hanya terjadi di luar sana....kalau di Indonesia sich nggak ada pemimpin yang tidak terjun ke lapangan.........hihihihihi....iya gak sich..:p
Salam...
ehmm...abis Battleship, besok nonton apalagi yaaaaa?????