Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Maryamah dalam Merajut Keabadian

3 Februari 2022   12:50 Diperbarui: 3 Februari 2022   13:14 279 4
Maryamah, senyumu abadi
berbingar dalam sunyi
suaramu lembut penyejuk hati
tujuh tahun kau telah pergi

Maryamah, mengingatmu adalah penawar
dalam lelah dan susah
menyebutmu adalah menambah gagah dan motivasi

daun-daun kini menguning kering
udara tampak panas
cahaya mulai redup
sungai-sungi mengering
bocah-bocah terus menyebut-nyebut namamu "Maryamah"

Jarak adalah sekat
dan sekat adalah namamu
jembatan antara aku dengan bocah-bocah adalah kamu
uluran tanganmu adalalah pelapah-pelapah
yang dirajut dengan senyumu
"M-a-r-y-a-m-a-h"

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun