Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Senyap

5 Mei 2019   16:51 Diperbarui: 5 Mei 2019   16:56 8 2
Penaku kini patah
Jari-jari tanganku seakan kaku
Otaku mulai gelap
Kertas-kertas itu kini berhamburan

Suaraku bukan lagi auman singa padang pasir
Manusia-manusia kini berlari menjauh
Kotaku seakan kuburan yang dihuni beribu-ribu manusia membisu
Wangiku tak lagi wangi kasturi

Aku terhentak pada lantai yang beralaskan tikar
Semuanya tampak gelap
Tiba-tiba muncul satu titik cahaya putih
Akupun mulai menitah kaki yang kaku
Cahaya itu semakin dekat dan menerangi seluruh ruangan

Cahaya itu semakin mendekat dan terus mendekat
Tiba-tiba aku tersentak di atas cahaya-cahaya putih
Bukan, bukan kamu. Tapi cahaya itu adalah tetap sinar pancaran dari wajahmu

Bukan lagi senyap tapi segalanya adalah pancaran putih wajahmu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun